Show simple item record

dc.contributor.advisorSutoyo
dc.contributor.authorDevi, Fitri
dc.date.accessioned2022-08-06T03:19:40Z
dc.date.available2022-08-06T03:19:40Z
dc.date.issued2022-08
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113240
dc.description.abstractBencana banjir dapat terjadi karena dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor nonalam. Kabupaten Hulu Sungai Utara termasuk wilayah dengan potensi banjir yang cukup tinggi karena berada di dataran rendah. Tujuan penelitian ini adalah memetakan daerah rawan banjir dan mengidentifikasi daerah rawan serta risiko banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode yang digunakan dalam analisis kerawanan banjir adalah metode skoring dan pembobotan dengan bantuan sistem informasi geografis (SIG). Parameter kerawanan banjir yang digunakan yaitu curah hujan, kemiringan lereng, ketinggian lahan, penggunaan lahan, jenis tanah dan buffer sungai. Hasil penelitian menunjukkan wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara didominasi kelas kerawanan banjir kategori rendah seluas 41.310,67 ha (46,28%). Kelas kerawanan kategori tinggi dan sangat tinggi banyak terdapat di Kecamatan Babirik seluas 4.238,00 ha dan Kecamatan Paminggir seluas 651,34 ha. Tingkat risiko banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagian besar masuk kategori sangat rendah seluas 53.363,24 ha (59,78%) yang didominasi Kecamatan Danau Panggang, Kecamatan Amuntai Selatan dan Kecamatan Paminggir.id
dc.description.abstractFlood disasters can occur because they are influenced by natural and nonnatural factors. Hulu Sungai Utara Regency is an area with a fairly high potential for flooding because it is located in the lowlands. The purpose of this study were to map flood-prone areas and identify flood-prone areas and risks in Hulu Sungai Utara Regency. The method used in the analysis of flood vulnerability is the method of scoring and weighting with the help of a geographic information system (GIS). The flood susceptibility parameters used are rainfall, slope, land height, land use, soil type and river buffer. The results showed that the area of North Hulu Sungai Regency was dominated by the low category of flood susceptibility class with an area of 41.310,67 ha (46,28%). The high and very high vulnerability classes are mostly found in Babirik District covering an area of 4.238,00 ha and Paminggir District covering an area of 651,34 ha. The flood risk level in Hulu Sungai Utara Regency is mostly in the very low category, covering an area of 53.363,24 ha (59,78%) which is dominated by Danau Panggang District, South Amuntai District and Paminggir District.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatanid
dc.title.alternativeUtilization of Geographic Information System for Mapping Flood Prone Areas in Hulu Sungai Utara Regency, South Kalimantanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordfloodid
dc.subject.keywordmappingid
dc.subject.keywordproneid
dc.subject.keywordriskid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record