Analisis Kerawanan Longsor dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kabupaten Padang Pariaman
Abstract
Bencana longsor dapat mengancam daerah permukiman, lahan pertanian,
infrastruktur dan hutan seperti yang sering dijumpai di daerah perbukitan. Kondisi
topografi di Kabupaten Padang Pariaman yang cukup landai serta terletak pada dua
jalur patahan lempeng global mengakibatkan daerah tersebut rawan bencana longsor.
Tujuan penelitian ini mengidentifikasi tingkat kerawanan dan risiko serta sebaran
daerah longsor di Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini menggunakan data
sekunder dengan melakukan skoring dan pembobotan terhadap parameter longsor.
Hasil penelitian diperoleh areal dengan tingkat kerawan longsor rendah 2.899,13 ha
(2,22%), kerentanan sedang 39.485,20 ha (30,24 %), kerentanan tinggi 29.706,89 ha
(22,75%) dan kerentanan sangat tinggi 58.491,41 ha (44,79%). Wilayah rawan
longsor sangat tinggi banyak dijumpai di Limo Koto Timur (7.031,85 ha), IV Koto Aur
Melintang (6.265,79 ha), Limo Koto Kampung Dalam (5.604,04 ha), Sungai Limau
(5.341,70 ha), Dua Kali Sebelas Kayu Tanam (5.225,93 ha), Sungai Geringging
(5.041,83 ha), dan Patamuan (4.218,86 ha). Pemetaan wilayah risiko longsor di
Kabupaten Padang Pariaman didominasi oleh kelas risiko sedang yaitu 62.577,28 ha
(47,92%). Sebaran wilayah kategori risiko sangat tinggi banyak dijumpai diantaranya
di Kecamatan VII Koto Sungai Sarik (235,15 ha), Limo Koto Kampung Dalam (145,73
ha) dan Patamuan (142,42 ha).