dc.contributor.advisor | Sugiarti, Sri | |
dc.contributor.author | Safitri, Idayu | |
dc.date.accessioned | 2022-07-27T23:21:16Z | |
dc.date.available | 2022-07-27T23:21:16Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112904 | |
dc.description.abstract | Karbon dot merupakan nanopartikel berfluoresens dengan ukuran kurang lebih 10 nm. Karbon dot dapat disintesis dari bahan alam berupa kulit buah manggis dengan tiga metode yang berbeda, yaitu pirolisis, hidrotermal, dan solvotermal. Limbah kulit buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan karbon dot karena mengandung senyawa sianidin dan xanton yang dapat meningkatkan intensitas fluoresens karbon dot. Penambahan agen pasivasi urea diharapkan meningkatkan intensitas fluoresens karbon dot. Penelitian bertujuan menyintesis karbon dot dari bahan alam kulit buah manggis dengan tiga metode yang berbeda berupa pirolisis, hidrotermal, dan solvotermal serta mengkaji potensinya dalam menghasilkan warna fluoresens. Rendemen dari tinggi ke rendah berturut-turtut diperoleh pada metode solvotermal sebesar 21%, hidrotermal 5%, dan pirolisis 2%. Fluoresens karbon dot pada ketiga metode adalah warna biru. Intensitas fluoresens dari tinggi ke rendah berturut-turut metode solvotermal, hidrotermal, dan pirolisis. Penambahan agen pasivasi berupa urea menyebabkan peningkatan fluoresens karbon dot. Metode solvotermal menghasilkan rendemen karbon dot yang paling banyak dengan intensitas fluoresens yang paling baik. | id |
dc.description.abstract | Carbon dots are fluorescence nanoparticles measuring approximately 10 nm. Carbon dots can be synthesized from raw materials such as mangosteen peels using pyrolysis, hydrothermal, and solvothermal. Mangosteen peel waste can be used as a material for making carbon dots because it contains cyanidin and xanthone that can increase the intensity of carbon dot fluorescence. The addition of a urea passivation agent is expected to increase the intensity of carbon dot luminescence. The study aims to synthesize carbon dots from natural ingredients of mangosteen peel with three different methods in the form of pyrolysis, hydrothermal, and solvothermal and its potential to produce fluorescent colors. Carbon dot yield from high to low successively obtained on the solvothermal method by 21%, hydrothermal by 5%, and pyrolysis by 2%. Carbon dot luminescence in all three methods is blue. The luminescence intensity from high to low is successive solvothermal, hydrothermal, and pyrolysis methods. The addition of a passivation agent in the form of urea causes an increase in luminescence from carbon dots. The solvothermal method produces the most carbon dot yields with the best fluorescent intensity. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Sintesis Nanopartikel C-Dot dari Kulit Buah Manggis dengan Tiga Metode Sintesis: Pirolisis, Hidrotermal, dan Solvotermal | id |
dc.title.alternative | Synthesis of Nanoparticles C-Dot from Mangosteen Peel using Three Methods: Pyrolysis, Hydrothermal, and Solvothermal | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Hidrotermal | id |
dc.subject.keyword | Kulit buah manggis | id |
dc.subject.keyword | Pirolisis | id |
dc.subject.keyword | Solvotermal | id |
dc.subject.keyword | Urea | id |