Tingkat Kejadian dan Terapi Pengobatan Babesiosis dan Haemobartonellosis pada Kucing di Klinik Rvet Bogor Periode September 2020-September 2021
Date
2022Author
Hanif, Muhammad Qolby
Tiuria, Risa
Akbari, Rizal Arifin
Metadata
Show full item recordAbstract
Babesiosis dan haemobartonellosis adalah penyakit yang menyerang sel
darah merah, yang disebabkan oleh Babesia sp. dengan vektor Rhipicephalus
sanguineus dan Haemobartonella sp. dengan vektor Ctenocephalides felis.
Penelitian ini bertujuan menjelaskan tingkat kejadian dan jenis terapi pengobatan
pasien babesiosis dan haemobartonellosis pada kucing. Penelitian ini menggunakan
data sekunder infeksi parasit darah di Klinik Hewan Rvet Bogor dari bulan
September 2020 sampai September 2021. Hasil penelitian menunjukkan angka
kejadian haemobartonellosis 77,78% lebih tinggi dibanding kejadian babesiosis
22,22%. Tingginya angka kejadian parasit darah pada kucing dipengaruhi oleh
faktor lingkungan, keberadaan vektor, dan manajemen pemeliharaan. Penggunaan
obat pada pasien babesiosis adalah Doxycycline, sedangkan pada pasien
haemobartonellosis adalah Doxycycline dan Enrofloxacin. Penggunaan obat
terbanyak berdasarkan catatan rekam medis yaitu Enrofloxacin untuk menangani
pasien haemobartonellosis.