dc.description.abstract | Hydroseeding adalah proses penanaman menggunakan campuran antara biji, mulsa, pupuk, bahan pemantap tanah, dan air. Poliakrilamida (PAM) adalah pembenah tanah sintetis yang dapat larut di dalam air. Kombinasi mulsa serutan kayu dengan PAM memiliki daya rekat yang kuat pada tanah sehingga tanah tidak mudah tergerus oleh air hujan. Penelitian ini bertujuan menentukan kombinasi terbaik campuran hydroseeding serutan kayu dan PAM untuk meningkatkan pertumbuhan jagung (Zea mays saccharata L.) dan mengurangi potensi laju erosi pada tanah Grumosol, Bangkalan. Penetapan C-organik dilakukan dengan metode Walkey and Black menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan kemantapan agregat tanah dilakukan dengan metode ayakan tunggal. Penambahan campuran hydroseeding (serutan kayu dan PAM) dapat meningkatan pertumbuhan vegetatif tanaman. Kadar C-organik dan kemantapan agregat tanah meningkat seiring bertambahnya komposisi campuran hydroseeding. Mulsa serutan kayu 350 g m-2 dengan PAM 3 g m-2 merupakan kombinasi terbaik pada penetapan C-organik tanah, yaitu sebesar 2,8%. Kemantapan agregat tanah optimum pada kombinasi mulsa serutan kayu 250 g m-2 dengan PAM 2 g m-2, yaitu sebesar 99,04%. Kata kunci: agregat tanah, C-organik, hydroseeding, poliakrilamida | id |