Show simple item record

dc.contributor.advisorWisudo, Sugeng Hari
dc.contributor.advisorMustaruddin
dc.contributor.authorRayhan, Abdul Rahman
dc.date.accessioned2022-07-16T00:36:36Z
dc.date.available2022-07-16T00:36:36Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112537
dc.description.abstractCumi-cumi merupakan komoditas tangkapan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat ditemukan di berbagai perairan Indonesia. Bouke ami merupakan armada yang mendaratkan cumi-cumi sebagai hasil tangkapan utama. Penurunan produksi ikan selama pandemi diduga akibat adanya pembatasan aktivitas distribusi dan pemasaran ekspor komoditas perikanan dan berimbas terhadap penurunan harga ikan hasil tangkapan secara umum. Penelitian ini bertujuan menganalisis produktivitas armada bouke ami selama pandemi, mengidentifikasi tren harga komoditas cumi-cumi dan pendapatan armada bouke ami, dan merumuskan strategi usaha perikanan bouke ami selama era pandemi. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan penggunaan data primer dan data sekunder. Rata-rata produksi terendah selama pandemi adalah 4.496 kg pada bulan April dan tertinggi 6.618 kg pada bulan November. Sebelum pandemi, ratarata produksi terendah adalah 2.419 kg pada bulan November dan tertinggi 8.311 kg pada bulan September. Harga rata-rata cumi terendah sebelum pandemi adalah Rp65.000,00 dan tertinggi Rp78.409,00 sedangkan selama pandemi adalah Rp65.333,00 dan tertinggi Rp77.500,00. Pendapatan armada bouke ami tahun 2019 sebesar 719,7 juta rupiah dengan keuntungan 277 juta rupiah sementara tahun 2020 sebesar satu miliar rupiah dengan keuntungan 396,6 juta rupiah. Strategi yang diperlukan untuk meningkatkan usaha perikanan cumi adalah optimalisasi penangkapan, pengaturan dan efisiensi waktu operasi penangkapan serta perluasan jangkauan pasar.id
dc.description.abstractSquid is a catch commodity with high economic value and can be found in various Indonesian waters. Bouke ami is a fleet that lands squid as the main catch. The decline in fish production during the pandemic is suspected to be due to restrictions on distribution and marketing activities for exports of fishery commodities. It impacts the decline in the price of caught fish in general. This study aims to analyze the productivity of the bouke ami fleet during the pandemic, identify trends in squid commodity prices and bouke ami fleet revenues, and formulate a bouke ami fishery business strategy during the pandemic era. This study used a survey method with the use of primary data and secondary data. Rata-rata produksi terendah selama pandemi adalah 4.496 kg pada bulan April dan tertinggi 6.618 kg pada bulan November. Before the pandemic, the lowest average production was 2,419 kg in November, and the highest was 8,311 kg in September. The lowest average price of squid before the pandemic was IDR 65,000.00, and the highest was IDR 78,409.00, while during the pandemic, it was IDR 65,333.00, and the highest was IDR 77,500.00. The revenue of the bouke ami fleet in 2019 was 719.7 million rupiahs with a profit of 277 million rupiahs, while in 2020, it was one billion rupiahs with a profit of 396.6 million rupiahs. The strategies needed to improve the squid fisheries business are optimizing fishing, regulating fishing operations' regulation and efficiency, and expanding market reach.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKegiatan Usaha Perikanan Cumi Selama Pandemi Covid-19 di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Jakartaid
dc.title.alternativeSquid Fisheries Business Activities During the Covid-19 Pandemic at Nizam Zachman Ocean Fishing Port, Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbouke amiid
dc.subject.keywordCovid-19 pandemicid
dc.subject.keywordNizam Zachman ocean fishing portid
dc.subject.keywordsquid fisheryid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record