dc.description.abstract | Meningkatnya penduduk Indonesia menjadikan kebutuhan padi nasional
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Lahan rawa dapat menjadi
alternatif bukaan sawah baru yang mampu meningkatkan produktivitas padi
nasional, akan tetapi lahan rawa memiliki tingkat kesuburan rendah, kadar pH
rendah, dan kadar Fe serta Al di dalam tanah yang tinggi. Amelioran merupakan
bahan yang mampu meningkatkan kesuburan tanah. mikrob dalam tanah seperti
aktinobakteri dapat menguntungkan bagi tanah karena dapat memperbaiki
komponen kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
pemberian amelioran kapur, abu sekam padi, pupuk kandang, dan mikrob
aktinobakteri terhadap pertumbuhan dan produksi padi di lahan rawa pasang surut.
Penelitian ini menggunakan rancangan petak terpisah (split-plot) dengan petak
utama kombinasi amelioran dan anak petak aktinobakteri. Kombinasi amelioran
yang digunakan pada petak utama : kontrol, 0,5 ton ha-1 kapur, kombinasi antara
0,5 ton ha-1 kapur + 0,5 ton ha-1 pupuk kandang, dan kombinasi lengkap 0,5 ton
ha-1 kapur + 0,5 ton ha-1
pupuk kandang + 0,25 ton ha-1 abu sekam. Perlakuan
aktinobakteri yang digunakan pada anak petak yaitu dengan pemberian
aktinobakteri dan tanpa pemberian aktinobakteri. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan amelioran dengan kombinasi lengkap lebih efektif pada
produktivitas padi yaitu sebesar 4,20 ton ha-1
, perlakuan pemberian aktinobakteri
menunjukkan hasil yang lebih bagus pada pertumbuhan padi, data yang mewakili
yaitu di jumlah anakan produktif sebanyak 19,2 anakan per rumpun. | id |