dc.contributor.advisor | Lubis, Ernani | |
dc.contributor.advisor | Wisudo, Sugeng Hari | |
dc.contributor.author | Wibowo, Lazuardy Rahman | |
dc.date.accessioned | 2022-07-13T13:08:49Z | |
dc.date.available | 2022-07-13T13:08:49Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112467 | |
dc.description.abstract | Ikan termasuk sebagai bahan makanan yang cepat mengalami kerusakan
(perishable food) sehingga diperlukan penangan untuk meminimalisir kerusakan.
Penanganan ikan adalah proses bagaimana ikan yang telah didaratkan tidak
mengalami kerusakan atau penurunan mutu ketika pasca tangkap selama
pendistribusian sampai di daerah distribusi. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendeskripsikan sarana transportasi yang digunakan untuk pendistribusian ikan
dari PPN Muara Angke ke daerah distribusi, penanganan ikan yang dilakukan
selama pendistribusian, dan harga jual yang terbentuk beserta faktor-faktor
pembentuk harganya. Metode penelitian menggunakan metode studi kasus dan
teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling.
Berdasarkan hasil penelitian, keadaan yang ada di pasar grosir PPN Muara Angke
masih mempengaruhi percepatan penurunan mutu ikan. Sepeda motor merupakan
salah satu jenis sarana transportasi yang digunakan untuk pendistribusian ikan
menuju daerah konsumen. Hasil uji organoleptik menunjukkan masih terjadi
penurunan mutu dari sampel ikan yang digunakan. Hal ini dikarenakan tidak
ditambahkannya es sebagai daya awet ikan, penggunaan ember sebagai wadah
yang kurang tepat, penggunaan plastik sebagai tutup ember serta sanitasi dan
higienitas yang kurang. Faktor-faktor pembentuk harga jual ikan tongkol di
daerah konsumen yaitu biaya bahan baku, biaya angkut ojek sepeda motor, dan
biaya overhead. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan harga jual ikan yang
ditentukan oleh pedagang adalah Rp 38.000/ekor. | id |
dc.description.abstract | Fish is included as perishable food; thus, handling is needed to minimize
damage. Fish handling is how fish that have been landed do not experience
damage or decrease in quality when post-catching, during the distribution to the
distribution area. This study aims to describe the transportation used for the
distribution of fish from PPN Muara Angke to the distribution area, the handling
of fish during distribution, and the selling price that formed along with the factors
that form the price. The research method uses a case study method, and the
sampling technique is carried out using an accidental sampling technique. Based
on the research results, PPN Muara Angke wholesale market still has rat pests that
can affect the acceleration of the fish quality decline. The motorcycle is one type
of transportation that is used for fish transportation to consumer areas. Then
through organoleptic tests, there was still a decrease in the quality of the fish
samples. It was due to not adding ice as a preservative, using a bucket as an
inappropriate container, using plastic as a bucket lid that was not appropriate, and
poor sanitation and hygiene. The factors that affect the selling price of tuna in
consumer areas are the cost of raw materials, transportation costs for motorcycle
taxis, and overhead costs. These factors cause the selling price determined by the
traders to be Rp 38.000/longtail tuna. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Pengaruh Penanganan Ikan terhadap Mutu dan Harganya Selama Pendistribusian dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke ke Daerah Konsumen. | id |
dc.title.alternative | Effect of Fish Handling on Quality and Price During Distribution from Territorial Fishing Port Muara Angke to Consumer Areas. | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | fish price | id |
dc.subject.keyword | handling | id |
dc.subject.keyword | Muara Angke | id |
dc.subject.keyword | quality | id |
dc.subject.keyword | transportation | id |