Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetiyo, Arief Eko
dc.date.accessioned2010-05-04T10:47:48Z
dc.date.available2010-05-04T10:47:48Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11237
dc.description.abstractPromoter (elemen regulator) adalah bagian dari DNA yang merupakan tempat menempelnya RNA polimerase dan mengarahkannya agar proses transkripsi terjadi sehingga efektivitas promoter suatu konstruksi gen berperan penting dalam menentukan keberhasilan transgenik. Pada penelitian ini dilakukan pengujian efektivitas 2 jenis promoter dalam rangka pembuatan ikan transgenik pada spesies ikan budidaya di Indonesia. Kedua jenis promoter tersebut adalah promoter keratin dari ikan flounder Jepang Paralichthys olivaceus dan promoter heatshock dari ikan rainbow trout Oncorhynchus mykiss yang diujikan pada ikan nila Oreochromis niloticus. Guna mengamati efektivitas kedua promoter, maka disambungkan dengan gen Green Fluorescent Protein (GFP). Induk ikan nila dipijahkan secara semi buatan, kemudian telur yang sudah terbuahi disuntik dengan konstruksi gen dengan konsentrasi 50 ng/μl. Telur yang sudah disuntik kemudian diinkubasi ke dalam akuarium dengan suhu air 30oC. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat kelangsungan hidup embrio, derajat penetasan, persentase embrio mengekspresikan transgen, dan tingkat ekspresi gen GFP. Pada parameter tingkat ekspresi gen GFP, embrio ikan nila yang mengekspresikan GFP dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu: pendar hijau kurang terang, pendar hijau terang, dan pendar hijau sangat terang. Promoter keratin dan heatshock pada paramater Derajat Kelangsungan Hidup Embrio (DKHE) dan Derajat Penetasan (DP) menunjukkan nilai yang relatif sama. Namun kontrol memiliki kisaran nilai yang lebih tinggi (71.67±11.8%), dibandingkan dengan kisaran nilai derajat kelangsungan hidup dan derajat penetasan embrio yang diinjeksikan GFP dengan menggunakan promoter keratin (21.67±7.1%) dan promoter heatshock (13.33±4.7%). Kondisi ini diduga terjadi akibat tidak tepatnya jarum mikroinjeksi masuk ke dalam blastodisk, sehingga jarum mikroinjeksi tersebut mengenai yolk sac dan terjadi kerusakan pada embrio. Pada parameter Persentase Embrio Mengekspresikan Transgen (PEMT) promoter keratin dan heatshock menunjukkan nilai yang relatif sama. Namun pada tingkat ekspresi gen GFP, promoter keratin mampu menginisiasikan tingkat ekspresi gen GFP lebih baik dibandingkan dengan promoter heatshock. Berdasarkan data rataan jumlah telur yang mengekspresikan GFP pada tingkat 3 (pendar hijau sangat terang) yang diinisiasikan oleh promoter keratin lebih banyak (8±1.4) dibandingkan dengan promoter heatshock (5±0.0). Promoter keratin dan heatshock memiliki pola aktivitas sementara yang relatif sama. Namun efektivitas promoter keratin lebih baik dibandingkan dengan promoter heatshock pada ikan nila Oreochromis niloticus.id
dc.titleEfektivitas Promoter Keratin Ikan Flounder Jepang Paralichthys olivaceus dan Promoter Heatshock Ikan Rainbow Trout Oncorhynchus mykiss pada Ikan Nila Oreochromis niliticusid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record