Pemetaan Shadow Zone Akustik dengan Metode Parabolic Equation di Wilayah Perairan Selat Bali

Abstract

Shadow Zone adalah suatu wilayah dimana gelombang bunyi tidak dapat menembus suatu kolom perairan akibat pembelokkan. Penelitian ini bertujuan memetakan shadow zone berdasarkan parameter oseanografi di Perairan Selat Bali. Data yang digunakan adalah suhu, salinitas, dan kedalaman selama 31 hari pada Musim Timur (Juli) di Selat Bali pada dua stasiun yang merupakan hasil pemodelan numerik yang diunduh dari situs https://marine.copernicus.eu/. Simulasi shadow zone menggunakan metode parabolic equation dengan batasan parameter tertentu. Profil vertikal suhu menunjukkan bahwa, semakin dalam perairan, suhu akan semakin berkurang, sedangkan salinitas berlaku sebaliknya. Kecepatan suara dipengaruhi oleh parameter suhu dan salinitas. Pada letak tranduser 25 m, medium yang tidak terkena pancaran lebih sempit dibandingkan dengan letak tranduser 110 m sehingga area shadow zone dengan posisi tranduser 110 m memiliki area lebih luas. Shadow zone pada bagian Utara Selat Bali efektif dideteksi menggunakan frekuensi 100 Hz, sedangkan pada bagian Selatan Selat Bali efektif dideteksi pada frekuensi 38 Hz, dengan posisi tranduser masing – masing yang digunakan pada kedalaman adalah 25 dan 110 m. Kata kunci : Kecepatan suara, Parabolic Equation, Selat Bali, Shadow zone

Acoustic Shadow Zone Mapping Using Parabolic Equation in the Bali Strait Waters. Supervised by SRI PUJIYATI and AYI RAHMAT. Shadow Zone is an area where sound waves cannot penetrate a water column due to deflection. This study aims to map the shadow zone based on oceanographic parameters in the Bali Strait. The data used are temperature, salinity, and depth for 31 days in the East Season (July) in the Bali Strait at two stations which are the results of numerical modeling that downloaded from the website https://marine.copernicus.eu/. shadow zone simulation uses the parabolic equation metode with certain parameter limits. The vertical temperature profile shows that the deeper the water is, the lower the temperature will be, whereas salinity is the opposite. The sound velocity is affected by the parameters of temperature and salinity. At the location of the 25 m transducers, the medium that is not exposed to the beam is narrower than the location of the 110 m transducers so that the shadow zone with a 110 m transducer position has a wider area. Shadow zone area in the northern Bali Strait is effectively detected using a frequency of 100 Hz, while in the southern part of the Bali Strait it is effectively detected at a frequency of 38 Hz, with the respective transducer positions used at a depth of 25 and 110 m. Keywords: Bali Strait, Parabolic Equation, Shadow zone, Sound Velocity