Pemanfaatan Lactobacillus plantarum IIA- 1A5 dan Ekspresi Gen Plantarisin EF IIA-1A5 pada Sosis Fermentasi Daging Kerbau.
Utilization of Lactobacillus plantarum IIA- 1A5 and Expression of Plantaricin EF IIA-1A5 gene in Buffalo Sausage Fermented
Date
2019Author
Sulaiman, Noraimah Binti
Sumantri, Cece
Arief, Irma Isnafia
Budiman, Cahyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Probiotik merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan untuk
meningkatkan nilai fungsional produk pangan termasuk daging kerbau. Sosis
fermentasi yang bersifat probiotik dapat menghambat bakteri patogen. Bakteri
asam laktat (BAL) yang bersifat probiotik dapat menghasilkan bakteriosin
merupakan senyawa protein dan memiliki aktivitas antimikroba. BAL yang
memproduksi bakteriosin berpotensi untuk diaplikasikan pada pangan karena
sifatnya tidak berisiko terhadap kesehatan bahkan beberapa jenis bakteri tersebut
berguna bagi kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengevaluasi sifat fisikokimia dan
mikrobiologi pada bagian daging topside dan longissimus dorsi daging kerbau; (2)
mengkaji pemanfaatan probiotik L. plantarum IIA-1A5 pada daging kerbau
bagian topside dan longissimus dorsi dan mengevaluasi sifat fisikokimia,
mikrobiologi dan komposisi kolesterol, asam amino dan asam lemak pada sosis
fermentasi daging kerbau serta mengkaji pertumbuhan probiotik L. plantarum
IIA-1A5 selama penyimpanan 21 hari pada suhu dingin dan potensi dalam
menghambat aktivitas bakteri patogen pada sosis fermentasi daging kerbau; (3)
mengidentifikasi gen plantarisin (pln) EF IIA-1A5 dan ekspresi pln EF IIA-1A5
pada produk sosis fermentasi daging kerbau.
Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap. Penelitian tahap pertama untuk
menunjukkan perbedaan bagian otot pada daging kerbau. Berdasarkan hasil
penelitian ini bagian daging topside dan longissimus dorsi pada daging kerbau
berpengaruh terhadap sifat fisikokimia dan mikrobiologi berdasarkan fungsi dan
kebutuhan masing-masing bagian otot. Sifat fisikokimia bagian daging
longissimus dorsi mempunyai nilai pH dan kolestrol lebih rendah dibandingkan
topside. Daging longissimus dorsi mempunyai total asam tertitrasi (TAT), warna,
kadar protein, kadar abu, kadar lemak dan asam amino esensial lebih tinggi
dibandingkan topside. Daging topside memiliki kadar karbohidrat dan asam lemak
esensial yang lebih tinggi dibandingkan longissimus dorsi. Bagian daging
longissimus dorsi memiliki kontaminasi bakteri patogen Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus lebih rendah dibandingkan topside. Meskipun demikian,
bagian daging topside dan longissimus dorsi bebas dari kontaminasi bakteri
Salmonella sp. dan Shigella sp.
Penelitian tahap dua dilakukan untuk membuktikan bahwa hasil
penambahan L. plantarum IIA-1A5 yang bersifat probiotik pada bagian topside
dan longissimus dorsi akan menghasilkan sosis fermentasi yang bersifat probiotik.
Berdasarkan hasil populasi L. plantarum IIA-1A5 pada sosis fermentasi daging
kerbau bagian daging topside dan longissimus dorsi dapat dikategorikan sebagai
pangan probiotik dan cita rasa khas. Analisis yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa sifat fisikokimia sosis fermentasi bagian daging longissimus dorsi
mempunyai nilai pH, kolesterol lebih rendah dari sosis fermentasi topside. Daging
longissimus dorsi mempunyai total TAT, warna, kadar lemak, BAL dan asam
amino esensial lebih tinggi dibandingkan sosis fermentasi topside. Sosis
iii
fermentasi bagian daging topside memiliki kadar protein, kadar abu, kadar
karbohidrat dan asam lemak esensial lebih tinggi dari longissimus dorsi.
Penyimpanan 21 hari pada suhu dingin dengan penambahan probiotik dapat
memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas sosis fermentasi.
Penelitian tahap tiga bertujuan membuktikan terdapatnya peran bakteriosin
pada sosis fermentasi secara molekular. Hasil DNA genomik L. plantarum IIA-
1A5 disejajarkan dengan gen pengkode bakteriosin yang tercatat dalam database
di GenBank. Gen bakteriosin pln EF IIA-1A5 dari L. plantarum IIA-1A5 dengan
gen pengkode bakteriosin menunjukkan adanya kemiripan dan kekerabatan yang
sangat dekat dengan gen bakteriosin dari spesies L. plantarum dengan indeks
kemiripan 99 %. Protein bakteriosin gen pln EF IIA-1A5 muncul di sosis
fermentasi daging kerbau yang ditunjukkan dari sekuen basa berdasarkan template
alignment asam amino bakteriosin pln E dari L. plantarum C11 di Protein Data
Bank.
Sifat fisikokimia dan mikrobiologi pada daging kerbau bagian longissimus
dorsi lebih baik dibandingkan dengan bagian topside. Sosis fermentasi daging
kerbau dengan penambahan L. plantarum IIA-1A5 pada bagian daging topside
dan longissimus dorsi mempunyai sifat probiotik. Sosis fermentasi daging kerbau
dengan penambahan L. plantarum IIA-1A5 pada bagian longissimus dorsi
mempunyai sifat fisikokimia dan mikrobiologi lebih baik dibandingkan topside.
Populasi L. plantarum IIA-1A5 yang ditambahkan pada sosis fermentasi daging
kerbau bagian topside dan longissimus dorsi berdasarkan populasi BAL yang
dihasilkan dapat dikategorikan sebagai pangan probiotik yang dapat
memperpanjang masa simpan, mempertahankan kandungan gizi dan mampu
menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Sosis fermentasi daging kerbau
dengan penambahan L. plantarum IIA-1A5 terbukti mempunyai bakteriosin gen
pln EF IIA-1A5.
Collections
- DT - Animal Science [340]