Analisis Suara Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) pada Saat Makan
Abstract
Ikan Kerapu merupakan salah satu ikan yang terkenal di Indonesia dan memiliki
keragaman jenis yang tinggi. Salah satu jenis ikan kerapu adalah ikan kerapu bebek
atau nama lainnya adalah Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Ikan kerapu
tikus memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga kajian terkait ikan ini cukup
penting. Akustik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang gelombang suara
dan bunyi yang dihasilkan dari benda yang bergetar, data yang dihasilkan
hidroakustik merupakan data hasil estimasi echo counting dan echo integration
melalui proses pendeteksian bawah air. Beberapa ikan menghasilkan suara sebagai
suatu isyarat akustik ketika melakukan aktivitas, antara lain saat berkomunikasi
dengan individu yang lain, pencarian pasangan, pendeteksian mangsa, saat
mengalami stres, dan saat makan. Tahapan yang dilakukan dalam mendeteksi
karakteristik suara Ikan Kerapu Tikus yaitu penyiapan wadah, aklimatisasi dan
perekaman suara Ikan Kerapu Tikus. Pengolahan dan analisis data suara melalui
tahapan slicing, fast fourier transform, perataan, dan analisis signal to noise ratio.
Data rekaman pada waktu pagi, siang, dan malam. Data suara Ikan Kerapu Tikus
adalah jenis stridalutory. Frekuensi yang didapat tergolong rendah yaitu berkisar 0-
20 kHz. Pada malam hari SNR tertinggi pada frekuensi 0-2,5 kHz yaitu -25 dB.
SNR mengalami penurunan pada frekuensi (15-17,5 kHz) yaitu -55 dB, pada
frekuensi 0-2,5 kHz yaitu -25 dB, pada rentang frekuensi 2,5-5 kHz yaitu-30 dB,
pada rentang frekuensi 5-7,5 kHz yaitu -70 dB, pada rentang frekuensi 7,5- 10 kHz
yaitu -75 dB, pada frekuensi 10-12,5 kHz yaitu -75 dB, pada frekuensi 12,5- 15 kHz
yaitu -75 dB, pada frekuensi 17,5-20 kHz yaitu -80 dB, dan pada sore hari SNR
tertinggi berada pada rentang frekuensi (15-17,5 kHz) yaitu -30 dB. SNR
mengalami penurunan pada (12,5-15 kHz) yaitu -70 dB, 0-15 kHz yaitu -70 dB,
pada frekuensi 17,5-20 kHz yaitu -25 dB, dan pagi hari SNR tertinggi berada pada
rentang frekuensi (0-2,5 kHz) yaitu -20 dB. SNR mengalami penurunan pada (17,5-
20 kHz) yaitu -80 dB, pada frekuensi 2,5-15 kHz yaitu -70 dB. Karakteristik suara
Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) bertipe stridulatory yang merupakan
hasil gemertakan gigi (pharyngeal teeth) dan termasuk frekuensi yang tinggi
dengan pulsa suara yang lebar.