Show simple item record

dc.contributor.advisorSimanjuntak, Charles Parningotan Haratua
dc.contributor.advisorYulianto, Gatot
dc.contributor.authorWinda, Nyimas Rafiah
dc.date.accessioned2022-06-06T04:33:23Z
dc.date.available2022-06-06T04:33:23Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111949
dc.description.abstractPulau Panggang dengan jumlah penduduk terbanyak di Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki ekosistem lamun. Ekosistem lamun berperan penting bagi kehidupan ikan yaitu sebagai daerah asuhan dan tempat mencari makan kumpulan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peran fungsional komunitas ikan yang berasosiasi dengan padang lamun secara temporal (siang dan malam) di perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel ikan dengan pukat tarik dilakukan pada siang dan malam hari selama lima bulan yaitu April, Mei, Juli, Agustus, dan September 2018. Analisis data yang digunakan meliputi indeks bagian terbesar, tingkat trofik, dan strategi pola makan ikan. Sebanyak 74 spesies ikan dari 55 genera dan 30 famili ditemukan selama penelitian. Sebagian besar ikan yang tertangkap berada pada stadia yuwana dengan status kepenghunian pengunjung sesekali. Makanan dominan yang dikonsumsi ikan yang berasosiasi dengan padang lamun pada siang dan malam hari berturut-turut adalah krustasea dan zooplankton. Peran fungsional kumpulan ikan di padang lamun Pulau Panggang pada siang dan malam hari terdiri atas tujuh serikat trofik yaitu detritivora, fitoplanktivora, algivora, zooplanktivora, zoobentivora, krustasivora, dan piscivora dengan nilai tingkat trofik berkisar antara 2,00 sampai dengan 4,50. Secara keseluruhan, ikan yang berasosiasi dengan lamun melakukan strategi pola makan generalis-spesialis. Studi ini menegaskan bahwa sebagian besar spesies ikan laut menggunakan padang lamun di perairan Pulau Panggang sebagai daerah asuhan dan mencari makan.id
dc.description.abstractPanggang Island with the largest population in the Kepulauan Seribu Nasional Park has a seagrass ecosystem. Seagrass ecosystem plays an important role as a nursery and feeding grounds for fish assemblages. The purpose of the study was to determine the functional part of the seagrass-associated fish community temporally (day and night) in the waters of Panggang Island, Kepulauan Seribu. Fish sampling with seine net was conducted day and night for five months, namely April, May, July, August, and September 2018. Data analysis includes an index of preponderance, trophic level, and fish diet strategy. A total of 74 fish species from 55 genera and 30 families was collected. Most of them were fish juveniles with the residential status as occasional visitors. The dominant food items consumed by seagrass-associated fish during day and night were crustaceans and zooplankton, respectively. The functional role of fish assemblages during the day and night consists of seven trophic guilds: detritivores, phytoplanktivores, algivores, zooplanktivores zoobentivores, crustacivores, and piscivores with trophic level values ranging from 2.00 to 4.50. Overall, seagrass-associated fish performed a generalist-specialist feeding strategy. This study confirms that most marine fish species use the seagrass beds on Panggang Island as nurseries and feeding grounds.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleMakanan dan Serikat Trofik Kumpulan Ikan di Ekosistem Lamun Pulau Panggang, Kepulauan Seribuid
dc.title.alternativeFood and Trophic Guild of Fish Assemblages in the Seagrass Ecosystem of Panggang Island, Kepulauan Seribuid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordfish assemblagesid
dc.subject.keywordjuvenileid
dc.subject.keywordPanggang Islandid
dc.subject.keywordseagrass bedid
dc.subject.keywordtrophic guildid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record