Distribusi dan Asosiasi Spons dengan Lamun di Perairan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
Date
2018Author
Setyaningsih, Wahyu Adi
G bengen, Dietriech
H Madduppa, Hawis
Metadata
Show full item recordAbstract
Spons merupakan biota sesil yang menjadi salah satu penyusun ekosistem
lamun. Perbedaan kondisi lingkungan dapat berpengaruh terhadap keberadaan
spons di suatu perairan. Masih minimnya informasi tekait asosiasi spons dengan
lamun di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, mendorong dilakukannya
penelitian ini yang bertujuan untuk mengkaji mengkaji distribusi dan asosiasi
ekostruktur spons dengan lamun di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang.
Pengamatan lamun, spons, dan pengambilan contoh (spons, lamun, air, substrat)
dilakukan pada empat lokasi di Pulau Pramuka dan tiga lokasi di Pulau Panggang
menggunakan metode transek kuadrat dengan membentangkan roll meter secara
tegak lurus dari garis pantai sepanjang 50 m sebanyak tiga kali ulangan di setiap
lokasi. Analisis data meliputi komposisi jenis spons, kepadatan spons, komposisi
jenis lamun, kepadatan lamun, presentase penutupan lamun, sebaran spasial lamun
dan spons, asosiasi spesies, Identifikasi spons mengacu pada buku Systema
Porifera: A Guide to the Classification of Sponges, karya John Hooper dan Robert
van Soest (2002). Identifikasi spons dilakukan dengan melakukan pengamatan
morfologi dan spikula spons berdasarkan Hooper (2000) dan Hooper & van Soest
(2002),
Parameter perairan yang terukur di lokasi penelitian masih layak untuk
menunjang kehidupan spons. Pulau Pramuka dan Pulau Panggang memiliki tujuh
jenis lamun. Jenis lamun yang umumnya mendominasi di semua stasiun
pengamatan adalah Thalassia hemprichii dengan kisaran komposisi nilai antara
34.8 - 94 %. Jenis lamun Thalassia hemprichii memiliki kepadatan tertinggi
dibandingkan jenis lamun lainnya yaitu 106 - 347 ind/m2, dimana kepadatan
tertinggi terdapat di Stasiun 1. Hasil indentifikasi spons yang ditemukan pada
transek pengamatan ditemukan 14 spesies spons yang tersebar di Pulau Pramuka
dan Pilau Panggang. Spons jenis Chondrilla caribensis forma ditemukan di semua
stasiun dan memiliki nilai kelimpahan jenis tertinggi bila dibandingkan dengan
jenis spons lain dengan nilai kelimpahan total sebesar 124 ind/m2. Indeks
keanekaragaman spons dari ketujuh stasiun pengamatan berkisar antara 1.63 -
2.29, dimana nilai terendah ada di Stasiun 1 dan nilai tertinggi ada di Stasiun 6.
Hal ini menunjukkan bahwa spons yang hidup di semua stasiun pengamatan
memiliki tingkat keanekaragaman jenis sedang. Nilai indeks keseragaman spons
di Pulau Pramuka dan Pulau Panggang berkisar antara 0.65 - 0.99. Nilai indeks
dominansi yang diperoleh dari data sebaran spons di Pulau Pramuka dan Pulau
Panggang berkisar antara 0.21 - 0.38. Nilai indeks dominansi yang kurang dari 0.5
mengindikasikan bahwa tidak terjadi dominansi spons di lokasi tersebut. Populasi
spons tersebar merata di setiap stasiun pengamatan.
Collections
- MT - Fisheries [3203]
