Distribusi Spasial Indeks Kekeringan dan Indeks Sensitivitas Kekeringan Pulau Madura di Jawa Timur
Abstract
Kekeringan merupakan salah satu bentuk jenis bencana alam yang terjadi di Indonesia. Bencana kekeringan yang terjadi menjadi penyebab gangguan serius terhadap budidaya pertanian, kesehatan hewan, dan aktivitas industri. Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang mengalami kekeringan yang khususnya terjadi di Kabupaten Sampang (Pulau Madura), Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis indeks kekeringan dan indeks sensitivitas kekeringan di Pulau Madura. Metode yang digunakan untuk menganalisis indeks kekeringan adalah metode Thornthwaite-Mather dan metode tumpang tindih (overlay) untuk menganalisis indeks sensitivitas kekeringan. Dalam pelaksanaan penelitian menggunakan data curah hujan 20 tahun terakhir (1998-2017) dan data suhu udara 20 tahun terakhir (1998-2017), data jenis tanah, data tutupan lahan, dan data populasi di Pulau Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pulau Madura memiliki indeks kekeringan rata-rata sebesar 31.98% yang termasuk dalam klasifikasi kekeringan sedang dengan durasi selama 6 bulan yaitu bulan Juni s/d bulan November. Tingkat kekeringan sangat tinggi terjadi di Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep. Pelaporan secara berkala terkait perkembangan kekeringan secara regional dapat dilakukan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil oleh instansi terkait.