Potensi Agensia Hayati sebagai Biofungisida Penyakit Damping-Off dan Peningkatan Viabilitas Benih Sengon (Falcataria moluccana L.)
Abstract
Penyakit damping-off (rebah kecambah) menjadi salah satu penyakit penting pada sengon. Penyakit ini mampu menyebabkan kerusakan yang parah dan kematian pada bibit sengon. Pengendalian penyakit damping-off menggunakan agensia hayati dapat menjadi salah satu alternatif yang ramah bagi lingkungan. Tujuan penelitian ini ialah menelaah pengaruh pemberian pupuk hayati berbahan aktif agensia hayati Trichoderma hamatum, Gliocladium sp., dan Bacillus cereus terhadap pengendalian penyakit damping-off dan peningkatan viabilitas benih sengon. Penelitian terbagi atas dua percobaan, yaitu (1) uji antagonisme secara in vitro, dan (2) uji pupuk hayati terhadap ketahanan penyakit damping-off dan peningkatan viabilitas benih sengon. Uji penghambatan patogen secara in vitro menunjukkan bahwa ketiga agensia hayati yang digunakan berpengaruh nyata dalam menghambat pertumbuhan patogen Rhizoctonia solani dan mampu menghasilkan daya hambat berkisar 10,25% hingga 66,53%. Aplikasi pupuk hayati memiliki pengaruh yang nyata terhadap daya kecambah (88,57%), nilai kecambah (20,01%), kecepatan tumbuh benih (10,05), kejadian penyakit (71,80%), intensitas keparahan penyakit (35,06%), tingkat penekanan penyakit relatif (28,16%), serta efektivitas pengendalian penyakit (60,27%). Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati berpotensi meningkatkan perkecambahan benih dan mengendalikan penyakit damping-off pada sengon.
Collections
- UT - Silviculture [1275]