Peningkatan Produksi dan Flavonoid Tiga Varietas Seledri (Apium graveolens L) dengan Pemberian Bakteri Endofit di Dataran Rendah
Date
2022Author
Iman, Andika Akbarul
Aziz, Sandra Arifin
Munif, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Seledri (Apium graveolens L) termasuk dalam suku Umbelliferae atau
Apiaceae (suku adas-adasan) yang berasal dari daerah subtropik Eropa dan Asia
yang ditemukan pada ketinggian 900 m dpl. Seledri dapat ditanam di dataran rendah
beriklim tropis dengan memberi naungan untuk menahan intensitas sinar matahari
tinggi, menjaga kelembaban, dan melindungi air hujan. Bakteri endofit merupakan
bakteri yang hidup dan mengolonisasi pada jaringan tanaman tanpa menimbulkan
gejala penyakit. Selain berperan dalam memacu pertumbuhan tanaman (plant
growth promotion bacteria), juga karena kemampuannya menghasilkan zat pemacu
tumbuh, memfiksasi nitrogen, memobilisasi fosfat, bakteri endofit juga dapat
berperan dalam kesehatan tanaman. Bakteri endofit memiliki banyak kemampuan
di antaranya yaitu mampu menghasilkan hormon Indole Acetic Acid (IAA) yang
berperan aktif dalam proses pertumbuhan sel tanaman. Bakteri endofit
menghasilkan fitohormon dan senyawa lainnya yang mampu mengatasi stres
tanaman sehingga membantu tanaman lebih toleran terhadap lingkungan ekstrem.
Selain itu bakteri endofit mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kandungan flavonoid
seledri di dataran rendah dengan aplikasi bakteri endofit.
Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor
yaitu varietas sebagai faktor pertama dan bakteri endofit sebagai faktor kedua.
Varietas yang digunakan terdiri atas 3 taraf yaitu Amigo (tipe dataran tinggi),
Aroma (varietas dataran tinggi), dan Summer Green (varietas dataran rendah).
Empat isolat bakteri endofit yang digunakan yaitu APE35, BAT, EQ26 dan PTM3
dengan 5 taraf yaitu kontrol, APE35 (tunggal), APE35 dan BAT (kombinasi 2
isolat), APE35, BAT dan EQ26 (kombinasi 3 isolat), dan PTM3 (isolat
konsorsium). Percobaan menggunakan rumah plastik UV dan 50% naungan.
Aplikasi bakteri endofit dengan penyiraman pada 2 (10 ml), 4 (15 ml), dan 6 (20
ml) minggu setelah tanam (MST). Variabel agronomi yang diamati meliputi tinggi
tanaman, diameter tajuk, jumlah tangkai, jumlah anakan, jumlah anak daun dan luas
daun. Variabel panen meliputi bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah
tajuk, bobot kering tajuk, bobot basah total tanaman, bobot kering total tanaman,
kadar air tajuk dan kadar air total tanaman. Variabel fisiologi meliputi konsentrasi
flavonoid total, NPK tanaman, antosianin, karoten dan total klorofil. Data dianalisis
menggunakan aplikasi R studio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri endofit dapat
menghasilkan IAA yang mampu membantu pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Varietas dataran tinggi Amigo dan Aroma memiliki kandungan flavonoid
total yang nyata lebih tinggi dibandingkan dengan varietas dataran rendah Summer
Green karena terjadi cekaman abiotik. Total flavonoid akibat pemberian bakteri
endofit APE35 dan PTM3 nyata lebih tinggi dari kontrol
dan tidak berbeda dengan endofit dua kombinasi APE35+BAT dan tiga kombinasi
APE35+BAT+EQ26. Pemberian bakteri endofit meningkatkan total flavonoid
saledri. Interaksi varietas Amigo, Aroma dengan semua pemberian endofit dan
Summer Green tanpa bakteri endofit tidak berbeda nyata satu sama lainnya, tetapi
berbeda dengan varietas Amigo dan Aroma yang tidak diberikan endofit. Bobot
basah total varietas Amigo dan Aroma tanpa bakteri endofit secara nyata lebih
rendah dibandingkan dengan varietas lain dengan pemberian bakteri endofit dan
varietas Summer Green tanpa bakteri endofit. Varietas Amigo dan Aroma memiliki
kandungan flavonoid total yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Summer
Green. Bakteri endofit diperlukan untuk memperbaiki pertumbuhan, meningkatkan
produksi dan total flavonoid tanaman seledri yang berasal dari dataran tinggi yang
ditanam di dataran rendah, dan meningkatkan pertumbuhan produksi seledri di
dataran rendah. Celery (Apium graveolens L) belongs to the Umbelliferae or Apiaceae tribe
originating from the subtropics of Europe and Asia and found at an altitude of 900
m above sea level. Celery can be grown in lowland tropical climates by providing
shade to withstand high sunlight intensity retain moisture, and celery plants are less
resistant to rainwater. Endophytic bacteria are bacteria that grow and colonize plant
tissues. In addition to playing a role in improving plant growth (plant growth
promotion rhizobacteria), it is also essential because of its ability to produce
growth-promoting substances, fix nitrogen, mobilize phosphate, and play a role in
plant health. Endophytic bacteria have many abilities, including producing the
hormone Indole Acetic Acid (IAA), which plays an active role in the growth process
of plant cells. Endophytic bacteria produce phytohormones. It helps plant growth
and plant stress produced by biotic and abiotic factors. Endophytic bacteria can
produce biological compounds or secondary metabolites. This study aims to
increase lowland celery production and total flavonoid by applying endophytic
bacteria.
This experiment used a randomized block design with two factors, namely
variety as the first factor and endophytic bacteria as the second factor. The variety
was consisting of 3 levels of Amigo (highland type), Aroma (highland variety), and
Summer Green (lowland variety). Four isolates of endophytic bacteria APE35,
BAT, EQ26 and PTM3 were used consisting of 5 levels, namely control, APE35
(single isolate), APE35 and BAT (combination of two isolates), APE35, BAT, and
EQ26 (combination of three isolates), and PTM3 (consortium). Experiment using
UV plastic housing and 50% para net shade. Application by pouring endophytic
bacteria at 2 (10 ml), 4 (15 ml), and 6 (20 ml) weeks after planting (MST). The
agronomic variables observed included plant height, crown diameter, number of
stalks, number of tillers, number of leaflets, and leaf area. Harvest variables
included root wet weight, root dry weight, wet canopy weight, dry canopy weight,
total plant wet weight, total plant dry weight, crown moisture content, and total
plant moisture content. Physiological variables include total flavonoids, plant NPK,
anthocyanins, carotenes, and total chlorophyll. The data were analyzed using the R
studio application.
The results showed that endophytic bacterial isolates could produce IAA
which was able to help plant growth and development. The highland varieties
Amigo and Aroma had a significantly higher total flavonoid content than the
lowland varieties Summer Green due to abiotic stress. Total flavonoids due to
endophytic bacteria APE35 and PTM3 were significantly higher than the control
and not different from endophytes with two combinations of APE35+BAT and
three combinations of APE35+BAT+EQ26. The application of endophytic bacteria
increased the total flavonoid of celery. The interactions of the Amigo, Aroma
varieties with all endophytes and Summer Green without endophytic bacteria were
not significantly different from each other, but different from the Amigo and Aroma
varieties that were not given endophytes. The total wet weight of Amigo and Aroma
varieties without endophytic bacteria was significantly lower than other varieties
with endophytic bacteria and Summer Green varieties without endophytic bacteria.
Amigo and Aroma varieties have a much higher total flavonoid content than
Summer Green. Endophytic bacteria are needed to improve growth, increase
production and total flavonoids of celery originating from the highlands planted in
the lowlands, and increase the growth production of lowland celery.
Collections
- MT - Agriculture [3630]