Show simple item record

Screening and Production of Chitinase Enzyme from Rhizosfer Bacteria of Onion Plants (Allium cepa L.).

dc.contributor.advisorMubarik, Nisa Rachmania
dc.contributor.authorBalqis, Fitri
dc.contributor.authorAstuti, Rika Indri
dc.date.accessioned2022-03-09T04:12:40Z
dc.date.available2022-03-09T04:12:40Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111311
dc.description.abstractPenyakit layu fusarium dan penyakit antraknosa merupakan penyakit yang umum ditemukan pada tanaman bawang merah (Allium cepa L.). Kedua penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan patogen Fusarium sp. dan Colletotrichum sp. Usaha pengendalian hama menggunakan fungisida dapat menimbulkan efek yang buruk bagi tanaman dan lingkungan di sekitarnya, sehingga diperlukan agens pengendali hayati (biokontrol) sebagai alternatif pengendalian hama secara alami. Salah satu agens biokontrol yang digunakan ialah mikrob yang menghasilkan enzim kitinase yang dapat merusak kitin pada dinding sel cendawan patogen. Tujuan dari penelitian ini ialah melakukan penapisan bakteri kitinolitik dari rhizosfer tanaman bawang merah yang memiliki aktivitas kitinase serta melakukan produksi enzim kitinase yang dihasilkannya. Sebanyak 15 isolat bakteri asal tanaman bawang merah yang memiliki aktivitas kitinase, selanjutnya dilakukan uji hemolisis. Hasil seleksi menunjukkan terdapat dua isolat bakteri asal tanaman bawang merah dengan kode isolat BBP 4.1.1 dan DBS 5.2.1 yang memiliki indeks kitinolitik yang lebih besar dibandingkan dengan isolat lainnya serta hasil uji hemolisis yang negatif menunjukkan kedua isolat tidak menghasilkan hemolisis yang berbahaya bagi mamalia. Isolat bakteri BBP 4.1.1 dipakai untuk pengukuran kurva tumbuh dan produksi enzim kitinase selama 120 jam. Hasil kurva tumbuh menunjukkan isolat bakteri BBP 4.1.1 memiliki pertumbuhan yang meningkat pada jam ke 0-24 jam inkubasi dan kemudian pertumbuhan relatif stabil hingga mencapai jam ke-72 inkubasi, lalu menurun setelah jam ke-72 inkubasi hingga jam ke-120 inkubasi. Kitinase diproduksi dan relatif meningkat setelah jam ke-24 inkubasi, kemudian menurun setelah jam ke-96 inkubasi. Aktivitas unit enzim kitinase dari isolat BBP 4.1.1 terbesar terdapat pada jam ke-72 inkubasi sebesar 4,917 U/ml. Enzim ekstrak kasar kitinase perlu dipekatkan agar diperoleh kadar protein dan aktivitas spesifik enzim yang lebih tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenapisan dan Produksi Enzim Kitinase dari Bakteri Rhizosfer Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.).id
dc.titleScreening and Production of Chitinase Enzyme from Rhizosfer Bacteria of Onion Plants (Allium cepa L.).
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbiocontrolid
dc.subject.keywordchitinid
dc.subject.keywordenzymeid
dc.subject.keywordhemolysis testid
dc.subject.keywordunit activityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record