Risk-perception and Anxiety Level during Covid-19 Pandemic in Indonesian Society
Abstract
Risk perception is an individual subjective assessment of the characteristics and severity of a risk. It affects human life strategy and is essential for human survival. Several factors may influence a person’s risk perception levels; one of them is anxiety level. A person’s anxiety level may change as a response to environmental changes such as the global outbreak of coronavirus disease (Covid-19). Previous researches in several countries have shown a positive relationship between risk perception toward Covid-19 and anxiety level. Different countries showed different variables affected people risk perception, suggesting demographic and cultural background may impact risk perception. There is no data regarding these conditions in Indonesia. Therefore, this study aimed to investigate the correlation between risk perception toward Covid-19 and anxiety level and find out variables that may affect risk-perception toward Covid-19 in Indonesian society. An online survey was conducted to assess perception toward risk caused by Covid-19 (Risk-percept Covid-19 questionnaire), measure the anxiety level of Indonesian society (GAD-7 questionnaire), and demographic data. From a total of 1147 respondents, we found that most of the respondents (620 individual) are categorized as individuals with a minimal anxiety level. The higher a person’s anxiety level, the higher the perception of risk caused by Covid-19, which is similar to other countries. Risk perception decreased along with increasing age. Higher income and get the covid-19 vaccine significantly increase Indonesian’s risk perception towards Covid-19. These results imply that the risk perception of Indonesian’s society during Covid-19 pandemic is affected by financial and health conditions. Persepsi risiko adalah penilaian subjektif individu terkait karakteristik dan tingkat keparahan suatu risiko. Persepsi risiko dapat mempengaruhi strategi kehidupan manusia dan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Beberapa faktor dapat mempengaruhi tingkat persepsi risiko seseorang; salah satunya adalah tingkat kecemasan. Tingkat kecemasan seseorang dapat berubah sebagai respon terhadap perubahan lingkungan, salah satu contoh perubahan lingkungan yang terjadi ialah wabah pandemi Covid-19. Penelitian sebelumnya di beberapa negara menunjukkan adanya hubungan positif antara persepsi risiko terhadap Covid-19 dengan tingkat kecemasan. Perbedaan negara dapat mempengaruhi variabel yang dapat mempengaruhi persepsi risiko seseorang. Hal ini menunjukkan latar belakang demografi dan budaya kemungkinan mempengaruhi persepsi risiko. Sampai saat ini, belum ada data mengenai kondisi tersebut di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara persepsi risiko terhadap Covid-19 dengan tingkat kecemasan dan mengetahui variabel yang dapat mempengaruhi persepsi risiko terhadap Covid-19 pada masyarakat di Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui survey online untuk mengukur tingkat kecemasan masyarakat Indonesia (kuisioner GAD-7), menilai persepsi terhadap risiko yang disebabkan oleh Covid-19 (kuisioner risk-percept Covid-19), dan data demografi. Dari total 1147 responden, studi ini menemukan bahwa sebagian besar responden (620 individu) dikategorikan sebagai individu dengan tingkat kecemasan minimal. Semakin tinggi tingkat kecemasan, semakin tinggi pula persepsi risiko terhadap Covid-19. Persepsi risiko menurun seiring dengan meningkatnya usia. Pendapatan yang lebih tinggi dan telah vaksin Covid-19 secara signifikan meningkatkan persepsi risiko masyarakat Indonesia terhadap Covid-19. Hasil ini mengimplikasikan bahwa persepsi risiko masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh kondisi finansial dan kesehatan.
Collections
- UT - Biology [2089]