dc.contributor.advisor | Sapanli, Kastana | |
dc.contributor.advisor | Tampubolon, Bahroin Idris | |
dc.contributor.author | Wahyudi, Diki | |
dc.date.accessioned | 2022-02-08T13:16:35Z | |
dc.date.available | 2022-02-08T13:16:35Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111088 | |
dc.description.abstract | Kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi yang terus meningkat dapat menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang dapat menurunkan kualitas lingkungan terutama di wilayah perkotaan. DKI Jakarta termasuk kota yang merasakan dampak dari penurunan kualitas lingkungan. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan dan memperbaiki kualitas lingkungan. Pada saat ini RTH di DKI Jakarta baru berjumlah 9,8% dari 30% target minimal yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Taman Hutan Kota Penjaringan (THKP) merupakan bentuk dari RTH yang berada di DKI Jakarta. Keberadaan THKP mempunyai fungsi ekologis seperti daerah resapan air, penyerap karbon,dan kesejukan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis persepsi pengunjung terhadap keberadaan Taman Hutan Kota Penjaringan, (2) Mengestimasi nilai WTP pengunjung terhadap keberadaaan Taman Hutan Kota Penjaringan, (3) Mengestimasi nilai ekonomi guna tidak langsung Taman Hutan Kota Penjaringan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, Contingent Valuation Method (CVM), Pendekatan harga pasar, benefit transfer dan replacement cost. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengunjung terhadap keberadaan Taman Hutan Kota Penjaringan adalah sangat baik. Estimasi nilai total WTP pengunjung sebesar Rp 28 | id |
dc.description.abstract | Population density and economic activity that continues to increase can lead to changes in land use that can reduce environmental quality, especially in urban areas. DKI Jakarta is one of the cities that feel the impact of the decline in environmental quality. The existence of Green Open Space is one of the efforts to balance and improve the quality of the environment.. Currently, green open space in DKI Jakarta is only 9.8% of the 30% minimum target set based on Law No. 26 of 2007. Penjaringan City Forest Park (THKP) is a form of green open space located in DKI Jakarta. The existence of THKP has ecological functions such as water catchment areas, carbon sinks, and coolness. This study aims to (1) analyze visitors' perceptions of the existence of the Penjaringan City Forest Park, (2) estimate the WTP value of visitors to the existence of the Penjaringan City Forest Park, (3) estimate the economic value for the indirect use of the Penjaringan City Forest Park. The method used in this study These are Likert scale, Contingent Valuation Method (CVM), market price approach, benefit transfer and replacement cost. The results of this study indicate that the visitor's perception of the existence of the Penjaringan City Forest Park is very good. The estimated total WTP value for visitors is IDR 8,615,503,707 / year. The total economic value for indirect use is IDR 224.563.442,30/year. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Nilai Keberadaan Ruang Terbuka Hijau di Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara | id |
dc.title.alternative | The Value of Green Open Space in the Forest Park of Penjaringan, North Jakarta | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | Contingent Valuation Method | id |
dc.subject.keyword | Hutan Kota | id |
dc.subject.keyword | Nilai guna tidak langsung | id |
dc.subject.keyword | Valuasi ekonomi | id |
dc.subject.keyword | Willingness to pay | id |
dc.subject.keyword | Economic Value | id |
dc.subject.keyword | Indirect use value | id |