Show simple item record

dc.contributor.advisorRumawas, Fred
dc.contributor.advisorGuhardja, Edi
dc.contributor.advisorRachim, Abdul
dc.contributor.advisorSimatupang, Pantjar
dc.contributor.authorAlfons, Janes Berthy
dc.date.accessioned2022-02-07T02:54:37Z
dc.date.available2022-02-07T02:54:37Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111050
dc.description.abstractUsahatani berbasis kedeiai di lahan kering untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan sangat ditentukan oleh pengelolaan tanah yang baik agar produktivitas lahan dan tanaman tetap terpelihara dan lestari. Pergiliran tanaman, sistem olah tanah, dan pemupukan (pupuk alternatif) merupakan faktor utama dalam sistem pengelolaan tanah. Penelitian lapang telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Makariki, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ambon, sejak Juli 1999 sampai dengan Juli 2000. Penelitian bertujuan untuk mempelajari; (1) perubahan sifat-sifat tanah dan dinamika populasi gulma sebagai akibat pengelolaan tanah (pergiliran tanaman , sistem olah tanah, dan pupuk altematif) pada usahatani berbasis kedelai di lahan kering; (2) pengaruh pengelolaan tanah terhadap pertumbuhan gulma serta pertumbuhan dan produksi kedelai; (3) efisiensi penggunaan energi, efisiensi ekonomi dan keuntungan finansial usahatani pada berbagai sistem pengelolaan tanah . Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi berjallir dengan 24 kombinasi perlakuan dan tiga ulangan. Setiap perlakuan ditempatkan pada petak berukuran 6 m x 4 m. Petak utama adalah pergiliran tanaman sebelum kedelai, yaitu; padi (C1) dan jagung (C2), anak petak adalah sistem olah tanah, yaitu; tanpa olah tanah (TO), olah tanah minimum (T2), dan olah tanah konvensional (T3), dan anak-anak petak adalah pupuk alternatif, yaitu ; tanpa pupuk (FO), pupuk rnikroba rhizoplus (F1), pupuk kandang kotoran sapi (F2), dan pup uk tunggal anorganik ~IPK (F3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat perlakuan pengelolaan tanah (pergilitan tanaman, sistem olah tanah, dan pupuk altematif) untuk usahatani berbasis kedelai di lahan kering dapat memperbaik; sifat-sifat tanah (kimia, fisik, dan biologi tanah), juga menekan dan merangsang pertumbuhan gulma sehingga terjadi pergeseran spesies gulma. Spesies dominan pada awal percobaan dapat tumbuh tidak dorninan atau dominan pada akhir percobaan, demikian sebaliknya spesies tidak dominan dapat tumbuh dominan atau tidak dominan dan bisa juga hilang atau punah. Hanya terdapat tiga spesies gulma, yaitu Synedrella nodiflora (berdaun lebar), Paspalum conjugatum (rumput), dan Eleusina indica (rum put) yang tetap bertahan dan tumbuh dominan. Penggunaan pupuk tunggal anorganik NPK takaran tinggi (300 kg Urea, 500 kg SP-36, dan 200 kg KCI per ha) pada tanaman padi terdahulu memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi tanaman kedelai (tanaman pokok) sedangkan pengaruh residu pupuk tanaman jagung kurang nyata. Penggunaan pupuk tunggal anorganik NPK pada kedelai tidak direkomendasikan, karena peningkatan hasil pada perlakuan ini kurang ekonomis dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk dan pupuk altematif rhizoplus. Pengembalian sisa tanaman padi sebelumnya diikuti pengolahan tanah intensif (konvensional) dan penggunaan pupuk altematif rhizoplus (200 g/ha) dapat direkomendasikan sebagai sistem pengelolaan tanah yang sesuai untuk usahatani berbasis kedelai di lahan keringid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePengelotaan Tanah Untuk Usahatani Berbasis Kedelai di Lahan Kering: Pergiliran Tanaman, Sistem Olah Tanah dan Pupuk Alternatifid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordSoil Managementid
dc.subject.keywordSoybeanid
dc.subject.keywordDryland, Sequential Croppingid
dc.subject.keywordSoil Tillage Systemsid
dc.subject.keywordand Alternative Fertilizersid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record