dc.description.abstract | Kapulaga jawa merupakan komoditas penting dalam tanaman aromatik yang memproduksi senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder kapulaga dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker. Usaha untuk meningkatkan kandungan metabolit sekunder kapulaga melalui mutasi induksi dengan kolkisin perlu dilakukan untuk mendapatkan kapulaga poliploid. Tanaman poliploid dilaporkan memproduksi metabolit sekunder yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenotipe tanaman kapulaga hasil perlakuan kolkisin dan mengidentifikasi tingkat poliploidi melalui flow cytometry. Penelitian dilakukan di Greenhouse Kebun Percobaan Leuwikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktor tunggal (konsentrasi kolkisin) dengan tiga ulangan. Tunas kapulaga diberi perlakuan kolkisin dengan konsentrasi berbeda (0%; 0,1%; 0,2%; dan 0,3%) dan dishaker pada kecepatan 100 rpm selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kolkisin memiliki pengaruh terhadap keragaan tanaman yaitu menghambat pertumbuhan tinggi tanaman pada 4–16 MST, jumlah daun pada 4–12 MST dan pada 18 MST, jumlah anakan pada 12 MST. Perlakuan kolkisin 0,1% menghasilkan tanaman dengan bentuk daun lebih lonjong, warna batang semu lebih tua yang diamati saat 8 BST. Perlakuan tidak mempengaruhi jumlah DNA tanaman. | id |