Show simple item record

dc.contributor.advisorButet, Nurlisa Alias
dc.contributor.advisorKamal, Mohammad Mukhlis
dc.contributor.advisorWibowo, Arif
dc.contributor.authorRiza, Nurasiah
dc.date.accessioned2022-01-11T05:33:51Z
dc.date.available2022-01-11T05:33:51Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110559
dc.description.abstractIkan tapah (Wallago leerii) merupakan salah satu jenis ikan yang penting dan digemari oleh masyarakat karena memiliki ukuran yang besar sehingga menjadi target utama penangkapan di perairan Taman Nasional Sebangau. Eksploitasi yang berlebihan serta adanya tekanan lingkungan dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan populasi ikan tapah. Untuk itu, diperlukan suatu upaya pengelolaan perikanan tapah yang tepat untuk menjamin keberlanjutan dan kelestarian sumber daya ikan tapah di perairan TNS. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi variasi morfometrik dan genetik ikan tapah, 2) menganalisis keragaman genetik ikan tapah, 3) mengkaji biologi reproduksi ikan tapah, 4) menyusun strategi pengelolaan perikanan ikan tapah berdasarkan fakta dari point 1-3 diatas untuk kelestarian sumberdaya ikan tapah. Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu bulan November 2019 hingga Januari 2020 di perairan Taman Nasional Sebangau (TNS) Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Sungai Sebangau dan Sungai Katingan. Sampel ikan tapah ditangkap dengan menggunakan alat tangkap yang biasa digunakan oleh nelayan lokal yaitu kalang dan rambat (portable trap) serta selambau (seine net). Identifikasi spesies, pengukuran karakter morfologis dan biologi reproduksi dilakukan secara langsung di lapangan dan Laboratorium Balai Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang. Pengamatan histologi gonad dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor. Ektraksi DNA dan amplifikasi untuk penanda gen COI dilakukan di Laboratorium Ikan BRPPUPP Palembang sementara perunutan DNA dilakukan di 1st BASE Malaysia. Analisis keragaaman genetik mengggunakan penanda RAPD dilakukan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok. Software yang digunakan untuk data analisis terdiri dari Microsoft Excel 2013 (morfometrik, struktur populasi ikan, hubungan panjang bobot, sebaran frekunsi panjang, dan aspek reproduksi), IBM SPSS Statistics 25 dan XLStat (analisis non-parametrik), MEGA 6 (nukleotida spesifik, jarak genetik dan konstruksi pohon filogenetik), DnaSP versi 6.12.03 (keanekaragaman genetik), TFPGA (derajat polimorfisme, heterozigositas, dan jarak genetik), dan UPGMA (dendrogram dan koefisien nilai Fst). Hasil koefisien keragaman morfometrik ikan tapah Sungai Sebangau lebih besar dibandingkan Sungai Katingan. Terdapat 11 karakter morfometrik yang dapat digunakan untuk membedakan ikan tapah Sungai Sebangau dan Sungai Katingan. Terdapat kesamaan karakter morfometrik diantara kedua sungai yang ditandai dengan terbentuknya daerah himpitan pada plot sebaran karakter morfometrik. Telah terjadi pencampuran populasi ikan tapah Sebangau dan Katingan yang kemudian membentuk satu klaster pada analisis klaster yang menunjukkan kekerabatan yang dekat. Analisis molekular dengan penanda gen COI berhasil mengidentifikasi jenis ikan tapah di kawasan perairan TNS dan mendukung spesies ini termasuk pada genus Wallagonia. Terdapat lima situs nukleotida spesifik yang dapat digunakan untuk membedakan ikan tapah populasi Sungai Katingan dan Sungai Sebangau. Pohon filogenetik membentuk dua kelompok percabangan dengan dugaan telah terjadi percampuran ikan tapah pada kedua populasi Sungai dengan ditemukannya satu sampel ikan tapah dari Sungai Katingan pada kelompok Sungai Sebangau. Keragaman genetik ikan tapah di perairan TNS termasuk pada keragaman genetik yang rendah. Kondisi keragaman genetik ikan tapah di kedua populasi berdasarkan penanda RAPD tergolong rendah, dengan nilai polimorfisme maupun heterozigositas ikan tapah populasi Sebangau lebih besar dibandingkan dengan populasi Sungai Katingan. Nilai uji perbandingan berpasangan Fst dan jarak genetik menunjukkan ikan tapah dari kedua populasi memiliki aliran genetik (gene flow) serta berkerabat dekat. Biologi reproduksi ikan tapah di Sungai Sebangau baik jantan maupun betina memiliki pola pertumbuhan allometrik positif dan menunjukkan adanya kemontokan atau kegemukan. Nisbah kelamin ikan tapah jantan dan betina memiliki perbandingan 1:0,9 yang mendekati pola 1:1 di lokasi penelitian. Berdasarkan komposisi nilai TKG dan IKG, ikan tapah jantan dan betina memijah pada musim penghujan serta nilai IKG ikan betina memiliki nilai rata-rata lebih besar dibandingkan IKG jantan. Fekunditas ikan tapah di Sungai Sebangau berkisar antara 2976 – 155501 butir telur dengan rata-rata 43334 butir telur. Rekomendasi strategi pengelolaan ikan tapah di Sungai Sebangau berdasarkan aspek biologi reproduksi yaitu: diperlukan pembatasan penangkapan pada puncak musim pemijahan yakni pada musim penghujan. Ukuran ikan tapah jantan yang boleh ditangkap disarankan di atas 672 mm dan pada betina di atas 710 mm. Anakan Sungai Sebangau seperti rasau ditetapkan sebagai wilayah yang dikonservasi sebagai lokasi pemijahan ikan tapah. Pada tahap lebih selanjutnya, diperlukan upaya introduksi dan domestikasi berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mencegah pengurangan populasi ikan tapah di kedua sungai.id
dc.description.sponsorshipBeasiswa Unggulan Kemendikbudid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengelolaan Ikan Tapah (Wallago leerii) Berdasarkan Variasi Morfometrik, Genetik dan Biologi Reproduksi di Perairan Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengahid
dc.title.alternativeManagement of Striped Wallago Catfish Resources (Wallago leerii) Based on Variation of Morphometric, Genetic and Reproductive Biology in the Waters of Sebangau National Park Central Kalimantanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordgeneticid
dc.subject.keywordreproduction biologyid
dc.subject.keywordSebangau National Parkid
dc.subject.keywordTapah fishid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record