Show simple item record

dc.contributor.advisorNurhayati, Tati
dc.contributor.advisorJanuar, Hedi Indra
dc.contributor.advisorJacoeb, Agoes Mardiono
dc.contributor.authorBarokah, Giri Rohmad
dc.date.accessioned2021-12-29T07:29:04Z
dc.date.available2021-12-29T07:29:04Z
dc.date.issued2021-12
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/110366
dc.description.abstractFormaldehida merupakan senyawa grup aldehida yang bersifat sangat reaktif dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Formaldehida sendiri masih sering disalahgunakan sebagai bahan tambahan illegal untuk memperpanjang masa simpan produk perikanan. Disamping ditambahkan secara artifisial, formaldehida juga dapat terbentuk secara alami atau secara endogenous pada produk perikanan melalui proses perombakan senyawa trimetilamin oksidase (TMAO) dengan katalis enzim TMAO detemthylase. Oleh karena itu, metode atau biomarker yang dapat mendeteksi perbedaan formaldehida artifisial dan formaldehida endogenous pada produk perikanan sangat penting untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi biomarker yang dapat digunakan sebagai penciri keberadaan formaldehida endogenous dan formaldehida artifisial pada ikan nomei (Harpodon nehereus). 1 H-Proton NMR dengan pendekatan metabolik digunakan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit kimia pada sampel ikan nomei (Harpodon nehereus) dengan perlakuan perendaman formaldehida artifisial 0%,1%,3% dan 5%. Analisis histologi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) juga digunakan untuk mengidentifikasi pengaruh formaldehida artifisial dan formaldehida endogenous pada sampel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11 senyawa metabolit kimia yang teridentifikasi pada sampel daging ikan nomei (Harpodon nehereus). Senyawa tersebut adalah asam laktat, asam asetat, trimetilamin oksida (TMAO), trimetilamina (TMA), dimetilamina (DMA), lisina, anserina, inosine, ATP, inosine-5’ monophosphate, ATP dan hypoxanthine. Berdasarkan hasil analisis multivariat didapatkan senyawa trimetilamin oksida (TMAO), trimetilamina (TMA) dan lisina dapat digunakan sebagai biomarker untuk membedakan keberadaan formaldehida artifisial dan formaldehida endogenous pada ikan nomei (Harpodon nehereus). Micrograph SEM pada daging ikan nomei (Harpodon nehereus) menunjukkan bahwa sampel daging ikan nomei yang diberikan perlakuan penambahan formaldehida artifisial memiliki agregasi muscle fiber dan jaringan ikat yang lebih kuat dibandingkan daging ikan nomei (Harpodon nehereus) yang hanya mengandung formaldehida endogenousid
dc.description.sponsorshipLembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Indonesiaid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenentuan Biomarker Formaldehida Endogenous dan Artifisial Pada Ikan Nomei (Harpodon nehereus) Selama Fase Kemunduran Mutuid
dc.title.alternativeDetermination of Biomarker Endogenous and Artificial Formaldehyde in Bombay duck (Harpodon nehereus) During Deterioration Processid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBiomarkerid
dc.subject.keywordFormaldehidaid
dc.subject.keywordHarpodon nehereusid
dc.subject.keywordMetabolomikid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record