Indeks Keberlanjutan Usaha Berbasis Sumber Daya Perikanan di Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu
Abstract
Kepulauan Seribu memiliki potensi perikanan yang dapat dikembangkan sebagai usaha perikanan. Sumberdaya ikan dan ekosistem memiliki peran penting pada kegiatan usaha perikanan secara keberlanjutan. Tujuan penelitian ini menentukan indeks keberlanjutan usaha berbasis sumber daya perikanan di Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Kelapa Dua. Penelitian dilaksanakan pada 29 Agustus - 1 September 2020 dan menggunakan metode survei dan observasi dengan analisis kelayakan usaha, dan multi-criteria analysis. Keberlanjutan usaha perikanan sangat ditentukan oleh daya dukung
sumberdaya dan ekosistem. Keuntungan terbesar dalam kegiatan usaha perikanan tangkap dimiliki oleh Pulau Kelapa, diikuti oleh usaha budidaya di Pulau Harapan yaitu Rp 35.886.667 dan Rp 7.660.000 secara berurutan. Usaha perikanan tangkapan ataupun budidaya di lokasi penelitian memenuhi kriteria investasi sehingga layak dilakukan. Skor rata-rata multi-criteria analysis yang didapatkan dalam kegiatan usaha perikanan tangkap di Pulau Kelapa sebesar 3,13 dan usaha perikanan budidaya di Pulau Harapan sebesar 2,53. Berdasarkan skor tersebut, direkomendasikan agar keberlanjutan dari pengembangan
investasi kegiatan usaha perikanan tangkap dan budidaya perlu memperhatikan intergrasi
dari aspek ekologi, ekonomi, dan sosial. Kepuluan Seribu has fishery potential that can be developed as fisheries business. Fish resources and ecosystems has an important role in sustainable fishery business investment activities. The purpose of this study is to determine the sustainability index of fisheries resource-based businesses in Harapan Island, Kelapa Island, and Kelapa Dua Island. The research was conducted from August 29 to September 1, 2020. The method used in this research is survey and observation method with feasibility study and multi-criteria analysis. Sustainable fisheries business is very much determined by the carrying capacity of resources and ecosystems. Kelapa Island has the biggest profit in capture fisheries business, followed by mariculture on Harapan Island, which is IDR 35,886,667 and IDR 7,660,000 respectively. Capture fishery business or mariculture at the research location meet the investment criteria so that it is feasible to do so. The average score of multi criteria analysis obtained in capture fisheries business activities on Kelapa Island is 3.13 and aquaculture business on Harapan Island is 2.53. Based on this score, it was recommended that the development of investment in sustainable capture fisheries and
mariculture activities needs to pay attention to the integrated carrying capacity of the ecological, economic, and social aspects.