Evaluasi Program Perhutanan Sosial di Kawasan Hutan Lindung: Studi Kasus di HKm Kalibiru Kabupaten Kulon Progo
Abstract
Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan
oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya. Program ini juga dikaitkan
dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs) sebagai bentuk kontribusi Indonesia sebagai warga
global. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program Perhutanan Sosial
terhadap tercapainya tiga tujuan utama yaitu secara sosial, ekologi dan ekonomi.
Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara online dan studi
dokumen. Penelitian dilakukan pada Perhutanan Sosial pola Hutan Kemasyarakatan
(HKm) di kawasan Hutan Lindung Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan 1)
dengan adanya program Perhutanan Sosial, masyarakat bisa guyub dan
merencanakan tata kelola hutannya karena adanya organisasi dan aturan main yang
inovatif; 2) dampak Perhutanan Sosial secara ekologi mendorong masyarakat untuk
menjadikan kawasan HKm Kalibiru tetap tumbuh dan lestari dengan melakukan
konservasi, perlindungan dan pengamanan hutan; 3) dampak program Perhutanan
Sosial secara ekonomi meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan
menyerap banyak tenaga kerja. Setelah mengikuti Perhutanan Sosial, pendapatan
masyarakat di HKm Kalibiru meningkat sekitar 85%. Bila pada era sebelum
Perhutanan Sosial, pendapatan petani sebesar Rp. 800.000 per bulan; maka pada
era dengan Perhutanan Sosial pendapatan meningkat menjadi Rp 2.000.000 per
bulan. Social Forestry is sustainable forest management system implemented by
local communities to increase community welfare, environmental balance and
social cultural dynamics. This program is also associated with efforts to achieve the
Sustainable Development Goals (SDGs) as a form of Indonesia’s contribution as a
global citizen. This study aimed to evaluate the Social Forestry program on the
achievement of three main objectives: socially, ecologically, and economically. By
online interviews and document studies, this study was conducted at the Social
Forestry area in the Community Forest scheme located at Protected Forest of Kulon
Progo. The results showed that the impacts of the Social Forestry program were 1)
the community can work together and plan their forest management by the
innovative organization and rules; 2) it encourages the community to keep the HKm
Kalibiru area growing and sustainable by conserving, protecting and securing the
forest; 3) it increase people’s economic income and absorb a lot of workers. After
participating in Social Forestry, people’s income in HKm Kalibiru increased around
85%. Before the Social Forestry, people’s income was Rp 800.000 per month; after
the Social Forestry income increased to Rp 2.000.000 per month.
Collections
- UT - Forest Management [2977]