Show simple item record

dc.contributor.advisorHakim, Dedi Budiman
dc.contributor.advisorPasaribu, Syamsul Hidayat
dc.contributor.authorKultsum, Innaniar
dc.date.accessioned2021-09-28T13:57:57Z
dc.date.available2021-09-28T13:57:57Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109455
dc.description.abstractKaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal asing dimulai setelah investor asing diperbolehkan untuk ikut membeli saham yang tercatat di bursa BEI dimana Indonesia merupakan pasar berkembang. Menurut Mobius (1996), dari sisi eksternal, negara-negara termasuk emerging market dapat berkembang pesat dengan alasan bahwa investor bersedia untuk berinvestasi di pasar internasional, investor menggunakan layanan manajemen investasi, dan perlunya diversifikasi untuk menghindari gejolak tiba-tiba di satu pasar. Model nonlinier dalam riset ekonomi dan keuangan sering ditemukan. Salah satu model yang dapat digunakan untuk menangkap hubungan nonlinier dalam data adalah Model Threshold Vector Autoregressive (TVAR). Model TVAR adalah generalisasi model VAR, model tersebut membagi deret waktu menjadi rezim berbeda yang dipisahkan oleh ambang batas yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis integrasi antara indeks harga saham syariah Malaysia (DJMY) dan indeks harga saham syariah Indonesia (JII). (2) Menganalisis nilai threshold indeks harga saham syariah Malaysia dan indeks harga saham syariah Indonesia. Data yang digunakan adalah data time series selama 427 hari (Januari 2019-Desember 2020). Metode yang digunakan untuk menganalisi integrasi saham syariah di Malaysia dengan Indonesia adalah Vector Auto Regression (VAR) dan Threshold Vector Auto Regression (TVAR) untuk menganalisis threshold harga saham syariah Malaysia dengan harga saham syariah Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat integrasi antara pasar saham syariah Malaysia dan Indonesia. Hal tersebut didukung dengan hasil granger causality test, diperoleh nilai probabilitas yang lebih besar dibandingakan nilai alpha, hal tersebut menandakan bahwa tidak terdapat hubungan dua arah antara indeks harga saham syariah Malaysia (DJMY) dan Indonesia (JII). Kemudian tidak terdapat hubungan jangka panjang antara kedua indeks tersebut. (2) Terdapat hubungan nonlinear menyebabkan terjadinya perbedaan respon antara indeks harga saham Syariah Malaysia dan indeks harga saham Syariah Indonesia pada rezim satu, dua, dan tiga. Diperoleh nilai threshold sebesar 938.92 dan 1106.79. Berdasarkan hasil di atas model TVAR terbaik yakni dengan menggunakan 2 threshold, dengan nilai presentase masing-masing rezim yakni 13.4%, 61.8%, dan 24.8%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Integrasi Saham Syariah di Malaysia dan Saham Syariah di Indonesiaid
dc.title.alternativeIntegration Analysis of Sharia Stock Index in Malaysia and Sharia Stock in Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordintegrasiid
dc.subject.keywordpasar sahamid
dc.subject.keywordnonlinierid
dc.subject.keywordindeks saham syariahid
dc.subject.keywordTVARid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record