Analisis Integrasi Saham Syariah di Malaysia dan Saham Syariah di Indonesia
Date
2021Author
Kultsum, Innaniar
Hakim, Dedi Budiman
Pasaribu, Syamsul Hidayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Kaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal asing dimulai setelah
investor asing diperbolehkan untuk ikut membeli saham yang tercatat di bursa BEI
dimana Indonesia merupakan pasar berkembang. Menurut Mobius (1996), dari sisi
eksternal, negara-negara termasuk emerging market dapat berkembang pesat
dengan alasan bahwa investor bersedia untuk berinvestasi di pasar internasional,
investor menggunakan layanan manajemen investasi, dan perlunya diversifikasi
untuk menghindari gejolak tiba-tiba di satu pasar. Model nonlinier dalam riset
ekonomi dan keuangan sering ditemukan. Salah satu model yang dapat digunakan
untuk menangkap hubungan nonlinier dalam data adalah Model Threshold Vector
Autoregressive (TVAR). Model TVAR adalah generalisasi model VAR, model
tersebut membagi deret waktu menjadi rezim berbeda yang dipisahkan oleh ambang
batas yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis integrasi antara indeks harga
saham syariah Malaysia (DJMY) dan indeks harga saham syariah Indonesia (JII).
(2) Menganalisis nilai threshold indeks harga saham syariah Malaysia dan indeks
harga saham syariah Indonesia. Data yang digunakan adalah data time series selama
427 hari (Januari 2019-Desember 2020). Metode yang digunakan untuk
menganalisi integrasi saham syariah di Malaysia dengan Indonesia adalah Vector
Auto Regression (VAR) dan Threshold Vector Auto Regression (TVAR) untuk
menganalisis threshold harga saham syariah Malaysia dengan harga saham syariah
Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat integrasi antara
pasar saham syariah Malaysia dan Indonesia. Hal tersebut didukung dengan hasil
granger causality test, diperoleh nilai probabilitas yang lebih besar dibandingakan
nilai alpha, hal tersebut menandakan bahwa tidak terdapat hubungan dua arah
antara indeks harga saham syariah Malaysia (DJMY) dan Indonesia (JII).
Kemudian tidak terdapat hubungan jangka panjang antara kedua indeks tersebut.
(2) Terdapat hubungan nonlinear menyebabkan terjadinya perbedaan respon antara
indeks harga saham Syariah Malaysia dan indeks harga saham Syariah Indonesia
pada rezim satu, dua, dan tiga. Diperoleh nilai threshold sebesar 938.92 dan 1106.79.
Berdasarkan hasil di atas model TVAR terbaik yakni dengan menggunakan 2
threshold, dengan nilai presentase masing-masing rezim yakni 13.4%, 61.8%, dan
24.8%.
Collections
- MT - Economic and Management [2963]