Pendugaan umur simpan menggunakan model persamaan Arrhenius pada pollard dan wheat bran dengan pengawet organik
Abstract
Pollard dan wheat bran umumnya diperjualbelikan antar pabrik pakan, akan tetapi
produk tersebut belum dicantumkan tanggal kedaluwarsanya. Pencantuman informasi
kedaluwarsa merupakan jaminan mutu produk masih layak untuk dikonsumsi. Tujuan
peneltian ini yaitu menentukan umur simpan pada pollard dan wheat bran dengan metode
akselerasi model Arrhenius dengan penambahan asam organik sebagai pengawet.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian tahap satu yaitu uji efektivitas
penggunaan pengawet asam organik dan penelitian tahap dua yaitu penentuan umur
simpan Pollard dan wheat bran dengan menggunakan persamaan Arrhenius. Analisis
yang digunakan mencakup analisis bilangan peroksida, kerapatan tumpukan, kadar air,
sudut tumpukan dan berat jenis. Peneltian tahap satu dilakukan untuk memperoleh asam
organik terbaik yang dapat digunakan sebagai pengawet. Hasil uji ANOVA diketahui
jenis pakan berpengaruh nyata terhadap kadar air (P<0.05). Jenis asam organik
berpengaruh nyata terhadap kadar air pollard (P<0.05) dengan kadar air terendah 13,02 %
pada perlakuan pollard dengan penambahan asam propionat 1% dan kadar air tertinggi
pada perlakuan pollard dengan penambahan asam laurat 1%. Pada wheat bran kadar air
terendah diperoleh pada perlakuan penambahan asam propionat 1 % dengan kadar air
13,92 %.
Berdasarkan hasil uji ANOVA diketahui jenis pakan berpengaruh terhadap berat jenis,
kerapatan tumpukan dan sudut tumpukan (p<0.05) sedangkan pada jenis asam organik
tidak berpengaruh pada kerapatan tumpukan dan berat jenis (p>0.05) pollard dan wheat
bran. Berdasarkan hasil uji sidik ragam di atas kemudian dilanjutkan uji efektivitas untuk
menentukan perlakuan asam organik terbaik dengan menggunakan metode indeks
efektivitas (De Garmo. et al. 1984). Berdasarkan hasil indeks uji efektivitas didapat
bahwa pollard dan wheat bran yang ditambahkan asam propionat merupakan perlakuan
terbaik dalam penelitian pendahuluan ini.
Penelitian tahap dua ini bertujuan untuk menentukan umur simpan pollard dan wheat
bran yang ditambahkan asam organik berupa asam propionat sebagai pengawet dengan
metode akselerasi menggunakan persamaan model Arrhenius. Penelitian ini dimulai
dengan menganalisis bilangan peroksida pada pollard dan wheat bran yang disimpan
pada suhu 15, 35 dan 45 oC. Ketengikan merupakan salah satu indikator penurunan mutu
produk. Ketengikan dapat disebabkan oleh proses oksidasi yang terjadi di dalam produk
(oxidative rancidity), ketengikan karena enzim lipase (enzymatic rancidity) dan
ketengikan karena air (hidrolitik rancidity). Maka untuk mengetahui nilai ketengikan
diperlukan uji bilangan peroksida.
Analisis bilangan peroksida dilakukan pada hari ke 1, 7, 21, 35 dan 49 masa
penyimpanan. Setelah didapat data bilangan peroksida dilanjutkan dengan perhitungan
model Arrhenius. Persamaan regresi yang diperoleh untuk pollard dengan pengawet
asam propionat pada suhu 15, 35, dan 45 °C berturut-turut adalah y = 0.0086x + 0.24668,
y = 0.0128x + 0.2341 dan y = 0.0101x + 0.5249 sedangkan pollard tanpa pengawet asam
propionate pada suhu 15, 35 dan 45 oC berturut-turut adalah y = 0,019x + 0,198, y =
0,022x + 0,215 dan y = 0,24x + 0,370.
Penurunan mutu nilai bilangan peroksida pada pollard dengan pengawet asam
propionate pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut-turut adalah 0,0082 /hari, 0,0011 /hari
dan 0,0013 /hari sedangkan pollard tanpa pengawet asam propionate pada suhu 15, 35
dan 45 °C berturut-turut adalah 0,0015 /hari, 0,0019 /hari dan 0,0021 /Hari. Berdasarkan
nilai konstanta laju penurunan mutu diketahui bahwa umur simpan pollard dengan
v
pengawet asam propionate 1% pada suhu 15, 35 dan 45°C berturut-turut adalah 38,9
bulan, 35,6 bulan dan 15,9 bulan sedangkan pollard tanpa pengawet asam propionate
pada suhu 15, 35 dan 45°C berturut-turut adalah 27,3 bulan, 22,2 bulan dan 13,1 bulan.
Berdasarkan persamaan regresi pada wheat bran dengan pengawet asam propionate
pada suhu 15, 35 dan 45 °C bertutut-turut adalah y= 0,0113x – 1,8952, y = 0,0106x –
0,5616 dan y = 0,01100x – 0,5127 sedangkan wheat bran tanpa pengawet asam propionat
adalah y = 0,0007x + 0,128, y = 0,015x + 0,555 dan y = 0,018x + 0,589. Penurunan mutu
wheat bran dengan pengawet asam propionat pada suhu 15 , 35 dan 45 °C berturut-turut
adalah 0,0005 /hari, 0,0006 /hari dan 0,0007 /hari sedangkan pada wheat bran tanpa
pengawet asam propionat 0,0014 /hari, 0,0070 /hari dan 0,0018 /hari. Berdasarkan
konstanta laju penurunan mutu diketahui umur simpan wheat bran dengan pengawet
asam propionat pada suhu 15, 35 dan 45 °C berurut-turut adalah 32,9 bulan, 21,2 bulan
dan 18,4 bulan sedangkan wheat bran tanpa pengawet asam propionat pada suhu 15, 35,
45 oC adalah 25,1 bulan, 15,1 bulan dan 14,8 bulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa asam propionat dapat digunakan sebagai pengawet pollard dan wheat
bran. Pada aplikasi model Arrhenius diketahui penambahan asam propionat dapat
memperpanjang masa simpan pollard dan wheat bran 2,8 - 13,4 bulan lebih lama
dibandingkan dengan pollard dan wheat bran tanpa asam propionat pada rentang suhu 15
– 45 °C