Show simple item record

dc.contributor.advisorEsfandiari, Anita
dc.contributor.advisorWidhyari, Sus Derthi
dc.contributor.advisorWinarsih, Wiwin
dc.contributor.authorKhairita, Lia
dc.date.accessioned2021-09-28T02:44:50Z
dc.date.available2021-09-28T02:44:50Z
dc.date.issued2021-09-24
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/109429
dc.description.abstractSapi aceh telah ditetapkan sebagai salah satu rumpun sapi potong lokal Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor: 2907/Kpts/OT.140/6/2011, yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Aceh dan telah dibudidayakan secara turun-temurun. Sebanyak 92% populasi sapi potong di Provinsi Aceh merupakan sapi aceh. Populasi sapi potong di Provinsi Aceh pada tahun 2019 mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2017 dan diperkirakan akan terus menurun. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan populasi untuk menjaga kelestarian sapi aceh. Peningkatan status kesehatan hewan dan perbaikan bibit berperan penting dalam upaya tersebut. Monitoring dan evaluasi status kesehatan dan nutrisi secara rutin pada bibit sapi aceh dapat dilakukan untuk tujuan tersebut, salah satunya melalui pemeriksaan profil metabolik. Profil metabolik digunakan untuk menilai status nutrisi dan fisiologis ternak, mengungkap adanya gangguan yang bersifat subklinis, identifikasi masalah pada kelompok ternak dan menilai status reproduksi yang berguna dalam mengevaluasi keberhasilan manajemen pemeliharaan dan performans ternak. Indikator dalam darah yang paling umum digunakan dalam penyusunan profil metabolik adalah biokimiawi darah. Kajian mengenai profil metabolik dan biokimiawi darah pada sapi potong telah banyak dilakukan. Namun demikian, hingga saat ini informasi tersebut untuk sapi-sapi asli Indonesia, khususnya sapi aceh, masih belum tersedia. Mengingat bibit sapi aceh merupakan salah satu plasma nutfah dan aset berharga yang harus dijaga kelestariannya, maka pemeriksaan biokimiawi darah melalui uji profil metabolik untuk mengevaluasi status kesehatan dan nutrisi sangat penting untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) memperoleh data dasar beberapa variabel biokimiawi darah, yang meliputi Aspartate Aminotransferase (AST), Gamma-Glutamyltransferase (GGT), Alkaline Phosphatase (ALP), Creatine Kinase (CK), Blood Urea Nitrogen (BUN), protein total, albumin, globulin, rasio albumin/globulin (A/G), dan mineral kalsium (Ca), fosfor (P) dan magnesium (Mg) pada bibit sapi aceh; dan (2) menganalisis pengaruh umur, BCS dan jenis kelamin terhadap profil metabolik bibit sapi aceh. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai status kesehatan dan nutrisi bibit sapi aceh yang dapat digunakan untuk keperluan evaluasi keberhasilan manajemen pemeliharaan dan performans ternak. Sebanyak 32 ekor bibit sapi aceh (16 ekor jantan dan 16 ekor betina) sehat secara klinis, berumur antara 2 – 6 tahun dan BCS antara 2 – 4 digunakan dalam penelitian ini. Sapi dikelompokkan berdasarkan umur (2 – 4 dan >4 – 6 tahun), BCS (2 – 3 dan >3 – 4) dan jenis kelamin. Sampel darah diambil dari vena jugularis untuk dianalisis terhadap parameter biokimiawi darah yang meliputi konsentrasi protein total, albumin, globulin, aktivitas Alkaline Phosphatase (ALP), Aspartate Aminotransferase (AST), Gamma-Glutamyltransferase (GGT), Creatine Kinase (CK), konsentrasi Blood Urea Nitrogen (BUN), kalsium (Ca), fosfor (P) dan magnesium (Mg) menggunakan kit komersial (Abaxis® Large Animal Profile) dengan prinsip fotometer (Vetscan® VS2, Abaxis, Jerman), kemudian dihitung pula rasio albumin terhadap globulin (rasio A/G). Data diuji secara statistik menggunakan uji Mann-Whitney untuk mengetahui pengaruh umur, BCS dan jenis kelamin terhadap parameter biokimiawi darah. Data dianalisis menggunakan software IBM® SPSS® versi 25. Data disajikan dalam bentuk rerata dan standard deviasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bibit sapi aceh, umur berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap rerata konsentrasi protein total, globulin, ALP, AST dan Ca; BCS tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap rerata konsentrasi protein total, albumin, globulin, rasio A/G, ALP, AST, GGT, CK, BUN, Ca, P dan Mg; dan jenis kelamin berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap rerata konsentrasi albumin, rasio A/G dan CK. Konsentrasi protein total, globulin, AST dan Ca pada kelompok umur >4 – 6 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur 2 – 4 tahun, sedangkan aktivitas ALP kelompok umur 2 – 4 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan pada kelompok umur >4 – 6 tahun. Konsentrasi albumin, rasio A/G dan CK bibit sapi aceh betina lebih tinggi dibandingkan dengan bibit sapi aceh jantan. Pemeriksaan profil metabolik pada sapi asli Indonesia lainnya perlu dilakukan untuk mendapatkan nilai referensi biokimiawi darah sapi asli Indonesia.id
dc.description.sponsorshipBPPSDMP - Kementerian Pertanianid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleProfil Metabolik Bibit Sapi Acehid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBiokimiawi darahid
dc.subject.keywordProfil metabolikid
dc.subject.keywordSapi acehid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record