Pengaruh Gaya Pengasuhan, Kontrol Diri, Pola Asuh Makan Terhadap Pengetahuan, Sikap Makan, Dan Perilaku Makan Remaja
Abstract
Periode remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa awal, yang merupakan tahapan penting dari perkembangan manusia karena berkembangnya organ reproduksi dengan pesat. Namun demikian kerapkali ditemukan perilaku makan remaja kurang tepat misalnya kurang mengkonsumsi serat sayur buah, mengkonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak, serta melewatkan waktu makan, dan kebiasaan jajan diluar rumah. Perilaku makan remaja ditentukan melalui informasi tentang makanan dari orang tua, di samping itu faktor internal yang terdiri dari kontrol diri, dan faktor eksternal yang terdiri dari gaya pengasuhan dan pola asuh makan juga memengaruhi perilaku makan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya pengasuhan, kontrol diri, pola asuh makan terhadap pengetahuan, sikap makan, dan perilaku makan remaja.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dengan teknik convenien sampling. Penelitian ini dilakukan secara online pada bulan Januari tahun 2021, dengan menggunakan google form melalui self-administered kuesioner. Populasi penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Atas di kota Tangerang Selatan yang tersebar di 3 SMA Negeri dan 3 SMA Swasta. Total contoh yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 503 siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dan inferensia. Analisis inferensia dalam penelitian ini terdiri atas 1) Uji statistik deskriptif, digunakan untuk melihat karakteristik orang tua dan remaja, gaya pengasuhan, kontrol diri, pola asuh makan, pengetahuan, sikap makan, dan perilaku makan remaja. 2) Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel. 3) Uji analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung yang memengaruhi perilaku makan remaja.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur gaya pengasuhan dimodifikasi dan diacu dari Parental Authory Questionaire oleh Buri (1991). Nilai cronbach’s alpha kuesioner gaya pengasuhan authoritative adalah 0,787. Nilai cronbach’s alpha gaya pengasuhan authoritarian adalah 0,750. Nilai cronbach’s alpha gaya pengasuhan permissive adalah 0.713. Pengukuran kontrol diri diacu dari Brief Self Control Scale oleh Tangney et al. (2004). Nilai cronbach’s alpha kuesioner kontrol diri adalah 0,719. Pengukuran pola asuh makan diacu dari Adolescent Perception of Parent’s Feeding Practices oleh Birch (2001). Nilai cronbach’s alpha kuesioner pola asuh makan adalah 0,725. Pengukuran sikap makan diacu dari Nutrition Attitude Scales oleh Byrd-Bredbenner (1984). Nilai cronbach’s alpha kuesioner Sikap makan adalah 0,736. Pengukuran pengetahuan makan diacu dari General Nutrition Knowledge Questionaire oleh Parmenter et al. (2000). Nilai cronbach’s alpha kuesioner pengetahuan makan adalah 0,661. Pengukuran perilaku makan remaja dimodifikasi dan diacu dari Block’s Screening Scales oleh Block (1989). Nilai cronbach’s alpha kuesioner perilaku makan remaja adalah 0,687.
Menurut persepsi remaja gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua adalah gaya pengasuhan authoritative dengan rataan indeks 55,8, tetapi sebagian ibu menerapkan gaya pengasuhan authoritarian dengan rataan indeks 44,95 dan permissive 49,02. Pola asuh makan 39,38, kontrol diri 51,82, pengetahuan makan 59,64, sikap makan 63,24, dan perilaku makan remaja 51,86.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan yang ibu terapkan rendah pada gaya pengasuhan authoritative dan authoritarian, akan tetapi ibu cenderung menerapkan gaya pengasuhan permissive kepada remaja. Pola asuh makan yang ibu terapkan rendah pada beberapa dimesi seperti dorongan makan sehat, negosiasi, tekanan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak disukai, tekanan untuk makan disaat tidak lapar, dan monitoring. Selanjutnya kontrol diri dan pengetahuan makan remaja rendah, akan tetapi sikap makan remaja sedang, dan perilaku makan remaja secara keseluruhan rendah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pendapatan per bulan orang tua berhubungan dengan perilaku makan remaja, oleh sebab itu anak dari orang tua dengan pendapatan tinggi memiliki perilaku makan yang tinggi. Uang saku harian remaja dapat membuat anak membeli makanan diluar rumah dan tinggi mengkonsumsi makanan tinggi gula, garam, lemak. Selanjutnya, gaya pengasuhan authoritative berhubungan dengan sikap dan perilaku makan remaja, karena itu orang tua yang authoritative membentuk perilaku makan remaja dengan memiliki sikap dan perilaku makan yang tinggi. Sebaliknya, gaya pengasuhan authoritarian berhubungan negatif dengan sikap makan. Kontrol diri berhubungan dengan pengetahuan dan sikap makan, karena itu kontrol diri tinggi dapat membuat remaja mengelola pikiran dan perasaan dengan lebih baik. Pola asuh makan membuat sikap dan perilaku makan tinggi yang dibentuk orang tua melalui pengalaman anak terhadap makanan yang dikonsumsi.
Hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa pola asuh makan, sikap makan, dan kontrol diri secara langsung berpengaruh signifikan terhadap perilaku makan remaja akan tetapi gaya pengasuhan authoritative terhadap perilaku makan remaja secara tidak langsung berpengaruh signifikan melalui pola asuh makan, pengetahuan makan, dan sikap makan. Gaya pengasuhan authoritarian terhadap perilaku makan remaja secara tidak langsung berpengaruh signifikan melalui pola asuh makan, kontrol diri, dan sikap makan. Gaya pengasuhan permissive terhadap perilaku makan remaja secara tidak langsung berpengaruh signifikan melalui pola asuh makan, kontrol diri, dan sikap makan. Kontrol diri terhadap perilaku makan remaja secara tidak langsung berpengaruh signifikan melalui pengetahuan dan sikap makan. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pola asuh makan dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perilaku makan remaja, oleh sebab itu orang tua dapat menerapkan pola asuh makan positif dirumah yang nantinya akan membentuk kontrol diri, pengetahuan makan, sikap makan, dan perilaku makan yang tinggi pada remaja.
Collections
- MT - Human Ecology [2096]