Efikasi Vaksin Monovalen Mycobacterium fortuitum Melalui Pakan Pada Ikan Gurami (Osphronemus goramy) Dengan Konsentrasi Berbeda
Date
2021Author
Kartika, Nurmayuni
Sukenda, Sukenda
Nuryati, Sri
Lusiastuti, Angela Mariana
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan gurami (Osphronemus goramy) merupakan salah satu komoditas utama
budidaya air tawar di Indonesia. Akan tetapi dalam budidaya perikanan tidak lepas
dari penyakit yang menyerang ikan hingga mengalami kematian. Salah satu
penyakit yang menyerang ikan gurami di Indonesia adalah mikobakteriosis.
Mikobakteriosis merupakan penyakit infeksius yang diakibatkan oleh bakteri
Mycobacterium fortuitum. Kematian ikan gurami akibat infeksi M. fortuitum
menjadi penghambat keberhasilan produksi budidaya. Penyakit ini terjadi karena
rendahnya ketahanan tubuh ikan, lingkungan perairan yang buruk dan manajemen
pemberian pakan yang tidak baik. Mikobakteriosis mengakibatkan kerugian
ekonomi dan menurunnya kualitas produksi ikan gurami yang dihasilkan. Karena
gurami banyak dibudidayakan secara tradisional, maka dampak ekonominya
berpengaruh pada pembudidaya ikan skala kecil di Indonesia.
Penanggulangan penyakit mikobakteriosis yang diakibatkan oleh bakteri M.
fortuitum dapat dilakukan dengan metode vaksinasi. Beberapa cara vaksinasi yang
dapat dilakukan yaitu melalui injeksi, perendaman dan oral. Penanganan vaksin
injeksi membutuhkan waktu, tenaga yang relatif banyak, berisiko menyebabkan
ikan stres dan luka. Vaksinasi melalui perendaman dapat dilakukan tergantung pada
ukuran ikan agar lebih efektif. Sedangkan untuk vaksinasi oral dapat dilakukan
pada setiap ukuran ikan, tidak mengakibatkan ikan stress dan luka. Beberapa
penelitian telah menggunakan vaksinasi secara injeksi namun hingga saat ini belum
ada yang menggunakan vaksin M. fortuitum melalui pakan pada ikan gurami.
Penelitian ini merupakan upaya awal untuk mengeksplorasi seberapa potensialnya
metode vaksinasi melalui pakan komersial. Metode vaksinasi melalui pakan
diharapkan dapat meningkatkan respon imun, mampu meningkatkan kelangsungan
hidup relatif dan menjadi salah satu alternatif oleh pembudidaya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektifitas metode vaksin
melalui pakan, mendapatkan dosis terbaik untuk vaksinasi, mengkaji efektifitas dan
efikasi vaksin dari bakteri M. fortuitum dalam menghasilkan respons imun, dan
meningkatkan kelangsungan hidup pada ikan gurami. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan alternatif vaksinasi yang baik dengan metode vaksinasi melalui
pakan dalam pencegahan wabah penyakit mikobakteriosis pada ikan gurami.
Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yaitu
empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri dari dosis 105
, 107
dan
109 CFU g-1
pakan dan kontrol positif. Parameter penelitian yang diamati yaitu
tingkat kematian, kelangsungan hidup relatif dan gambaran darah yang terdiri dari
eritrosit total, leukosit total, kadar hemoglobin, hematokrit, aktivitas fagositik,
respiratory burst, titer antibodi dan aktivitas lisozim. Seluruh data yang diperoleh
ditabulasi menggunakan Microsoft Excel 2016. Analisis data respons imun non spesifik dan respons imun spesifik dilakukan dengan analisis varian (ANOVA)
menggunakan SPSS versi 18, jika ditemukan berbeda nyata kemudian dilakukan
uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan pada pengukuran parameter respons imun non spesifik setelah 30 hari pemeliharaan, perlakuan 107
dan 109 CFU g
-1
pakan
mengalami peningkatan signifikan (p < 0.05) dibandingkan dengan kontrol positif.
Sedangkan pasca uji tantang hasil pengukuran respons imun pada hari ke- 7, ke- 14
dan ke- 21 terjadi fluktuasi. Ikan kontrol negatif tidak mengalami kematian selama
pemeliharaan. Hasil respons imun spesifik yaitu nilai titer antibodi antara kontrol
positif dan perlakuan 105 CFU g-1
pakan dengan perlakuan 107
dan 109 CFU g-1
pakan berbeda signifikan (p < 0.05) pasca vaksinasi, hari ke-7, ke-14 dan ke-21
pasca uji tantang. Nilai titer antibodi terus meningkat pada hari ke-7 dan ke-14
pasca uji tantang dengan nilai 6 (Log 2) dan menurun pada hari ke-21 pasca uji
tantang dengan nilai 4 (Log 2). Vaksin M. fortuitum pada perlakuan 105 CFU g-1
pakan menunjukkan nilai RPS sebesar 69.23% yang berbeda signifikan (p < 0.05)
dengan perlakuan vaksin 107 CFU g
-1
, dan 109 CFU g
-1
pakan yaitu sebesar 96.15%
setelah diuji tantang dengan bakteri M. fortuitum. Tingkat mortalitas ikan pada
perlakuan 105 CFU g-1 menunjukkani nilai mortalitas yang rendah dan berbeda
signifikan (p < 0.05) dengan perlakuan yang lain.
Vaksin M. fortuitum melalui pakan memiliki pengaruh terhadap
kelangsungan hidup relatif dan respons imun pada ikan gurami. Penggunaan vaksin
berbasis pakan mengandung bakteri yang diinaktivasi dengan formalin layak
dijadikan vaksin pada ikan gurami untuk menghambat mikobakteriosis, karena
dapat memberikan respons imun terhadap M. fortuitum dengan tingkat
perlindungan 96.15%. Vaksinasi melalui pakan dapat menjadi alternatif yang
menjanjikan untuk melawan bakteriosis. Apabila terpapar dalam jangka waktu yang
lama maka akan membentuk suatu memori. Respons imun non-spesifik akan
mengalami fluktuasi sesaat setelah invasi antigen dalam hitungan hari, sedangkan
respons imun spesifik terbentuk dalam hitungan minggu. Kedua respons imun ini
berperan penting dalam mekanisme tanggap kekebalan ikan terhadap serangan
patogen. Penelitian ini juga menunjukkan korelasi positif tertentu antara efikasi
perlindungan, keberadaan tingkat antibodi spesifik yang tinggi dan sebagian
berhubungan dengan parameter yang berbeda seperti hematologis, aktivitas
fagositik dan lisozim.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah vaksin M. fortuitum yang diberikan
pada ikan gurami mampu meningkatkan respons imun non-spesifik berupa total
eritrosit, hemoglobin, hematokrit, total leukosit, respiratory burst, aktivitas
fagositik, lisozim dan respons imun spesifik berupa titer antibodi, dibandingkan
dengan ikan yang tidak divaksin. Nilai kelangsungan hidup relatif ikan yang
divaksin dengan perlakuan 105
, 107
, dan 109 CFU g-1
pakan sebesar 69.23%,
96.15%, dan 96.15%. Nilai ini protektif dalam melindungi ikan terhadap bakteri M.
fortuitum. Vaksin terbaik adalah perlakuan 107 CFU g-1
pakan dengan nilai RPS
96.15%.
Kata kunci: Vaksin, Mycobacterium fortuitum, Osphronemus goramy Gouramy (Osphronemus goramy) is one of the main commodities of
freshwater aquaculture in Indonesia. However, in aquaculture can not be separated
from diseases that attack fish to death. One of the diseases that attack gouramy in
Indonesia is mycobacteriosis. Mycobacteriosis is an infectious disease caused by
the bacterium Mycobacterium fortuitum. The death of gouramy due to M. fortuitum
infection is an obstacle to the success of aquaculture production. This disease occurs
due to low body resistance of fish, poor aquatic environment and poor feeding
management. Mycobacteriosis results in economic losses and a decrease in the
quality of the production of gouramy produced. Because gouramy is widely
cultivated in a traditional way, its economic impact affects small-scale fish
cultivators in Indonesia.
Prevention of mycobacteriosis caused by M. fortuitum bacteria can be done
by vaccination method. Several ways of vaccination that can be done are through
injection, immersion and oral. Handling injectable vaccines requires time, a
relatively large amount of energy, and the risk of causing stress and injury to fish.
Vaccination through immersion can be done depending on the size of the fish to be
more effective. As for the oral vaccination can be done on any size of fish, does not
cause stress and injury to fish. Several studies have used vaccination by injection
but so far no one has used the M. fortuitum vaccine through feed on gouramy. This
study is an initial attempt to explore the potential of the commercial feed
vaccination method. The vaccination method through feed is expected to increase
the immune response, be able to increase relative survival and be an alternative for
farmers.
The purpose of this study was to assess the effectiveness of the vaccine
method through feed, to obtain the best dose for vaccination, to assess the
effectiveness and efficacy of the vaccine from M. fortuitum bacteria in generating
an immune response, and to increase survival in gouramy. This study is expected
to provide a good alternative to vaccination with the vaccination method through
feed in preventing mycobacteriosis disease outbreaks in gouramy.
The research method used a completely randomized design (CRD) with four
treatments and three replications. The treatments consisted of doses of 105
, 107
and
109 CFU g-1
feed and positive control. The research parameters observed were
mortality rate, relative survival and blood picture consisting of erythrocytes,
leukocytes, hemoglobin levels, hematocrit, phagocytic activity, respiratory burst,
antibody titers and lysozyme activity. All data obtained were tabulated using
Microsoft Excel 2016. Analysis of non-specific immune response and specific
immune response data was performed by analysis of variance (ANOVA) using
SPSS version 18, if found to be significantly different, further tests were performed
using Duncan's test.
The results showed that in the measurement of non-specific immune response
parameters after 30 days of rearing, the treatment of 107
and 109 CFU g-1
feed
experienced a significant increase (p < 0.05) compared to the positive control.
Meanwhile, after the challenge test the results of the measurement of the immune
response on the 7th, 14th and 21st days fluctuated. Negative control fish did not die
during rearing. The results of the specific immune response, namely the antibody
titer value between the positive control and the treatment of 105 CFU g-1
feed with
treatment 107
and 109 CFU g-1
feed were significantly different (p < 0.05) post vaccination, 7th, 14th and 21st days post challenge test. The antibody titer value
continued to increase on the 7
th and 14th days after the challenge test with a value of
6 (Log 2) and decreased on the 21st day after the challenge test with a value of 4
(Log 2). The M. fortuitum vaccine in the treatment of 105 CFU g-1
feed showed an
RPS value of 69.23% which was significantly different (p < 0.05) with the vaccine
treatment at 107 CFU g-1
, and 109 CFU g-1
feed, which was 96.15% after being
challenged with M. fortuitum bacteria. The mortality rate of fish in the 105 CFU g 1
treatment showed a low mortality value and was significantly different (p < 0.05)
with other treatments.
M. fortuitum vaccine through feed has an effect on relative survival and
immune response in gouramy. The use of feed-based vaccines containing bacteria
inactivated with formalin is feasible to be used as a vaccine for gourami to inhibit
mycobacteriosis, because it can provide an immune response against M. fortuitum
with a level of protection of 96.15%. Vaccination through feed can be a promising
alternative to fight bacteriosis. If exposed for a long period of time it will form a
memory. The non-specific immune response will fluctuate immediately after
antigen invasion in a matter of days, while the specific immune response is formed
in a matter of weeks. Both of these immune responses play an important role in the
immune response mechanism of fish against pathogen attack. the present study also
showed certain positive correlations between protective efficacy, presence of high
levels of specific antibodies and partially related to different parameters such as
haematological, phagocytic and lysozyme activity.
The conclusion of this study was that the M. fortuitum vaccine given to
gouramy was able to increase non-specific immune responses in the form of
erythrocytes, hemoglobin, hematocrit, eukocytes, respiratory burst, phagocytic
activity, lysozyme and specific immune response in the form of antibody titers,
compared to fish. Who are not vaccinated. The relative survival values of fish
vaccinated with 105
, 107
, and 109 CFU g
-1
feed were 69.23%, 96.15%, and 96.15%.
This value is protective in protecting fish against M. fortuitum bacteria. The best
vaccine was the treatment of 107 CFU g
-1
feed with an RPS value of 96.15%.
Keywords: Vaccine, Mycobacterium fortuitum, Osphronemus goramy
Collections
- MT - Fisheries [2874]