Show simple item record

dc.contributor.advisorImran, Zulhamsyah
dc.contributor.advisorYulianto, Gatot
dc.contributor.authorSetyawati, Novitria
dc.date.accessioned2021-08-28T00:52:28Z
dc.date.available2021-08-28T00:52:28Z
dc.date.issued2021-08-27
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108881
dc.description.abstractEkosistem mangrove memiliki peran strategis dan penting secara ekologis dan ekonomis di wilayah pesisir Kabupaten Indramayu. Ekosistem unit di kabupaten yang terletak di wilayah Pantai Utara Jawa ini telah telah dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam tiga dekade terakhir, upaya pemanfaatannya semakin intensif sehingga telah terjadi penurunan fungsi ekologis dan pada akhirnya berdampak pada fungsi ekonomis ekosistem khas wilayah tropis ini. Faktor alam dan antropogenik merupakan dua faktor utama penyebab terjadinya kerusakan ekosistem mangrove diantaranya adalah abrasi dan konversi lahan. Untuk menjaga keberlanjutan dan kelestarian ekosistem mangrove dan mata pencaharian masyarakat pesisir perlu dilakukan valuasi ekonomi untuk penunjang pengembangan Mata Pencaharian Alternatif (MPA) secara berkelanjutan. Upaya pemanfaatan yang berimbang ini perlu dirumuskan dalam strategi pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghitung kelayakan usaha MPA yang dapat dikembangkan, menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan, mengestimasi manfaat ekonomi ekosistem mangrove, dan merumuskan strategi pengembangan mata pencaharian alternatif untuk menjamin keberlanjutan pendapatan masyarakat yang tergantung kepada ekosistem mangrove. Pendekatan sustainable livelihood development digunakan dalam penelitian ini untuk memastikan bahwa masyarakat di lokasi penelitian terpilih yaitu di Desa Karangsong agar masyarakat pesisir dapat diberdayakan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan jasa ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, observasi dan survei serta Participatory Rural Appraisal (PRA). Data dianalisis menggunakan metode Total Economic Valuation (TEV), analisis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, analisis tingkat kesejahteraan, analisis kelayakan usaha, analisis SWOT, analisis pola hubungan pemangku kepentingan dan analisis rating scale. Hasil analisis kelayakan usaha merekomendasikan delapan MPA layak untuk untuk dikembangkan di wilayah pesisir Desa Karangsong. Kedelapan MPA tersebut adalah usaha sirup mangrove, peyek mangrove, kecap, kopi, wedang pesisir, dodol, cokelat, dan minuman segar dengan nilai BCR adalah 1,54, 1,64, 1,59, 1,49, 1,33, 1,37, 1,52 dan 1,39 secara berurutan. Kelayakan usaha kedelapan MPA menunjukkan adanya persamaan dalam hal penyediaan bahan baku dari sumberdaya lokal dan ketersediaan tenaga kerja berdasarkan analisis Rating Scale. Pada kedua variabel tersebut, kedelapan MPA memiliki Rating Scale yang tinggi. Perbedaan di antara kedelapan MPA tersebut terletak pada minat masyarakat, dan peluang pasar. Ditinjau dari aspek minat masyarakat dan peluang pasar, kedelapan MPA tersebut dapat dikelompokkan atas empat kategori. Kategori pertama adalah kategori MPA sangat baik, yakni untuk MPA sirup mangrove. Kategori MPA kedua adalah kategori MPA baik, yakni MPA peyek mangrove, kopi, dodol, cokelat. Kategori ketiga MPA adalah kategori MPA cukup baik, yaitu kecap dan wedang pesisir. Adapun kategori keempat MPA adalah MPA kurang baik, yaitu minuman segar. Selain itu, penelitian juga menguraikan tingkat kesejahteraan masyarakat di pesisir dan nelayan di Desa Karangsong. Total skor dari seluruh indikator kesejahteraan adalah 37. Artinya masyarakat pesisir di Desa Karangsong tergolong ke dalam kategori sedang. Hal ini dipengaruhi antara lain oleh indikator proporsi jumlah anggota keluarga yang bekerja dan kepemilikan barang. Total Economic Value (TEV) ekosistem mangrove sebesar Rp.3.504.487.581,00/ha/tahun, yang terdiri dari manfaat langsung sebesar Rp.3.486.594.145,00/ha/tahun (99,49%) dari ekowisata dan hasil perikanan (udang, rajungan, kepiting dan ikan baji-baji), manfaat tidak langsung sebesar Rp.14.122.055,00/ha/tahun (0,40%) dari pemecah gelombang, manfaat pilihan sebesar Rp.3.734.734,00/ha/tahun (0,10%) dari keanekaragaman hayati dan manfaat keberadaan sebesar Rp.36.647,00/ha/tahun (0,001%) dari kesediaan membayar masyarakat. Manfaat langsung mempunyai nilai ekonomi terbesar dibandingkan dengan manfaat tidak langsung. Berdasarkan perhitungan TEV, dapat diinterpretasikan bahwa manfaat ekonomi ekosistem mangrove akan lebih besar bagi masyarakat Desa Karangsong adalah apabila ekosistem tersebut dapat dipelihara dengan baik, sehingga memberikan manfaat secara berkelanjutan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kesejahteraan warga Desa Karangsong tidak dapat mengandalkan mata pencaharian yang saat ini, namun perlu dikembangkan delapan MPA secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan setiap rumah tangga masyarakat pesisir. Manfaat ekonomi ekosistem mangrove lebih besar, dipengaruhi oleh pemanfaatan kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata. Adapun enam strategi pengembangan MPA adalah: (1) Mengoptimalkan bahan baku mangrove dengan ketersediaan bahan baku mangrove dan memanfaatkan peluang pasar luar Desa Karangsong; (2) Memberdayakan kelompok MPA sebagai UKM Khusus dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku mangrove secara berkelanjutan; (3) Mengembangkan teknologi pengolahan produk untuk menambah peluang memasarkan produk ke luar Desa Karangsong; (4) Meningkatkan kemampuan modal untuk memperluas peluang pemasaran produk ke luar Desa Karangsong; (5) Mendayagunakan bahan baku mangrove secara lestari dan berkelanjutan; (6) Meningkatkan kemampuan permodalan dengan tetap menjaga kontinuitas bahan baku.id
dc.description.sponsorshipBRSMKPid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePotensi dan Manfaat Ekosistem Mangrove untuk Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif (Studi Kasus Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordekosistem mangroveid
dc.subject.keywordDesa Karangsongid
dc.subject.keywordmata pencaharian alternatifid
dc.subject.keywordmanfaat ekonomiid
dc.subject.keywordkesejahteraan masyarakatid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record