Show simple item record

dc.contributor.advisorMarimin, Marimin
dc.contributor.advisorEriyatno, Eriyatno
dc.contributor.advisorIsmayana, Andes
dc.contributor.authorSatya, Ririn Regiana Dwi
dc.date.accessioned2021-08-25T01:07:01Z
dc.date.available2021-08-25T01:07:01Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108737
dc.description.abstractRantai pasok hasil pertanian dimulai dari petani (hulu) dan berakhir di konsumen (hilir) yang melewati beberapa proses produksi dan distribusi belum terdata dengan baik. Informasi detail rantai pasok suatu produk makanan menjadi hal yang sangat penting untuk menumbuhkan rasa kepercayaan konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi makanan tersebut. Identifikasi informasi yang akan direkam adalah persyaratan paling penting untuk mengembangkan sistem traceability yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis model rantai pasok hijau kentang dan mengukur kinerja rantai pasok agroindustri kentang, untuk mengembangkan model komputasi sistem traceability pada rantai pasok hijau agroindustri potato chips, serta untuk mendesain sistem pendukung keputusan cerdas model traceability informasi mutu, keamanan produk dan lingkungan pada rantai pasok hijau agroindustri potato chips. Metode yang digunakan dalam analisis situasional yaitu analisis model rantai pasok dan penilaian kinerja rantai pasok hijau agroindustri potato chips menggunakan SCOR dan Fuzzy AHP. Sedangkan untuk mengembangkan model komputasi yaitu model post harvest losses menggunakan weight loss test, model carbon footprint menggunakan pendekatan life cycle assessment, untuk penilaian kriteria mutu, keamanan pangan dan lingkungan menggunakan FIS dan ANFIS untuk mendesain model SPKC traceability menggunakan android front end. Penilaian kinerja rantai pasok potato chips ada dua pelaku yaitu kelompok tani masih tergolong rendah sebesar 77,23% dan agroindustri tergolong sedang sebesar 84,29%, sehingga perlu dilakukan perbaikan dilihat berdasarkan hierarki pengukuran kinerja yaitu kriteria pada mutu, losses, GHG Emission dan pemenuhan pesanan perlu diperhatikan. Model komputasi yg dihasilkan terdiri dari rangkaian sub model yg terdiri model perhitungan susut pasca panen di transportasi yaitu sebesar 3,3% dengan perlakuan open storage, model pendugaan carbon footprint di segemen hulu – hilir dengan menghasilkan jejak karbon scope 1 (dari kelompok tani- ke Agroindustri) sebesar 2,199 kgCO₂eq /kg potato, scope 2 (Agroindusti potato chips) sebesar 2,937 kgCO₂eq /kg potato chips dan scope 3 (agroindustri–retailer) 10,940 kgCO₂eq /kg potato chips dan model traceability untuk agro industri potato chips dengan hasil untuk kiriteria mutu sebesar 84%, keamanan pangan sebesar 74% dan lingkungan sebesar 67,4% serta agregasi GAP sebesar 74,2% yang masih dalam kategori fair. Produk dengan status good dan fair memenuhi syarat GAP sehingga dapat melanjutkan pada proses pengolahan potato chips, sedangkan produk yang statusnya poor tidak dapat meneruskan proses selanjutnya. Susut bobot pada agroindustri perlu dilakukan perlakuan tertutup pada penyimpanan sehingga dapat menurunkan susut bobot. Perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan energi pada mesin fryer dan penggunakaan alat transportasi dalam penggunaan bahan bakar yang digunakan sehingga dapat menurunkan carbon footprint yang dihasilkan. Model komputasi yg dihasilkan akan di kembangkan menjadi platform SPKC berbasis android dan dapat berjalan secara real time.id
dc.description.sponsorshipBUDI DN LPDPid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleDesain Model Sistem Traceability pada Rantai Pasok Hijau Agroindustri Potato chipsid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordANFISid
dc.subject.keywordFISid
dc.subject.keywordTraceabilityid
dc.subject.keywordGreen supply chainid
dc.subject.keywordIDSSid
dc.subject.keywordPerformance Assessmentid
dc.subject.keywordPotato chips agroindustryid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record