Show simple item record

dc.contributor.advisorMarliyati, Sri Anna
dc.contributor.advisorMartianto, Drajat
dc.contributor.advisorMadanijah, Siti
dc.contributor.authorMardhiati, Retno
dc.date.accessioned2021-08-24T02:19:49Z
dc.date.available2021-08-24T02:19:49Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108702
dc.description.abstractExtra Virgin Olive Oil (EVOO) dan madu sering digunakan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan. EVOO memiliki kandungan mayor yakni asam lemak, dimana asam lemak tertinggi yakni (Monounsaturated Fatty Acids/MUFA). Kandungan mayor lainnya dalam EVOO antara lain asam lemak tak jenuh ganda (Polyunsaturated Fatty Acids/PUFA) dan vitamin E. Kandungan madu terbanyak adalah karbohidrat, dimana komposisi lebih banyak fruktosa daripada glukosa. Kandungan minor EVOO dan madu antara lain senyawa polifenol, beberapa vitamin, dan mineral. Beberapa manfaat EVOO dan madu dalam kesehatan adalah sebagai imunomodulator dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu untuk (1) mengidentifikasi sifat kimia EVOO dan kandungan zat gizi pada sampel produk EVOO, (2) mengidentifikasi sifat kimia dan kandungan zat gizi sampel produk madu, (3) menganalisis pengaruh pemberian EVOO, madu, dan campuran EVOO+madu terhadap aktifitas dan kapasitas makrofag pada tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague Dawley, (4) menganalisis pengaruh pemberian EVOO, madu, dan campuran EVOO+madu terhadap sitokin (IL-12, IL-2, IFN-) pada tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague Dawley, (5) menganalisis pengaruh pemberian EVOO, madu, dan campuran EVOO+madu terhadap kesehatan pencernaan (panjang vili dan kedalaman kripta) pada tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague Dawley. Alur penelitian terdiri dari (1) pemilihan bahan sampel produk EVOO dan madu, (2) pemilihan hewan coba secara acak, (3) pemberian bahan perlakuan selama 28 hari, (4) pelaksanaan bedah, pengambilan cairan peritoneal, darah, dan organ usus halus, (5) pemeriksaan aktivitas dan kapasitas makrofag, sitokin, dan jaringan usus halus. Bahan sampel produk EVOO dan madu diperoleh dari supermarket besar di wilayah DKI Jakarta. Jumlah sampel EVOO dan madu, masing-masih satu merek produk. Analisis sifat kimia dan kandungan zat pada EVOO dan madu dilakukan di Laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA) Kementerian Perindustrian Bogor dan Laboratorium Biofarmaka IPB Bogor pada tahun 2018-2019. Bahan perlakuan pada penelitian ini terdiri dari EVOO, madu, campuran EVOO+madu, stimuno, dan aquades. Pelaksanaan penelitian studi hewan coba menggunakan desain faktorial. Jumlah hewan coba yang digunakan ada 80 ekor tikus (Rattus novergicus galur Sprague Dawley), berjenis kelamin jantan, berumur 2-3 bulan, memiliki berat badan 150-200 g. Tikus dibagi pada 3 kelompok eksperimen dan 2 kelompok kontrol (EEVOO, Emadu, EEVOO+madu, Kpositif, Knegatif). Jumlah tikus 16 ekor tiap kelompok. Pengamatan dilakukan pada hari ke 7, 14, 21, 28. Pemberian bahan perlakuan, dan pengambilan cairan makrofag, darah dan organ pada hewan coba dilakukan di Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Bakteriologi dan Imunologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Pemeriksaan darah dan jaringan usus tikus, dilaksanakan di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB. Analisis statistik menggunakan One Way of Anova dan Duncan sebagai uji Post Hoc Test. Hasil penelitian menunjukkan sampel produk EVOO memenuhi standar kimia EVOO. Hasil pemeriksaan beberapa asam lemak tidak jenuh pada sampel EVOO menunjukkan kandungan asam oleat 74,7%, kandungan asam linoleat 7,65%, dan kandungan asam linolenat pada sampel EVOO 1,63%. Hasil kandungan asam lemak jenuh pada sampel EVOO menunjukkan kandungan asam palmitat sesuai standar 10,4%. Kandungan asam stearat sampel EVOO berada dibawah 5% yaitu 4,31. Kandungan beberapa zat gizi lainnya, menunjukkan kandungan vitamin E pada sampel sebesar 20,6 mg/kg, kandungan zat besi sebesar 1,2 mg/kg, kandungan total flavonoid tertinggi pada sampel sebesar 0,36 %(b/b), dan kandungan total karotenoid tertinggi pada sampel sebesar 25,2 mg/kg. Penelitian pada sampel madu menunjukkan pH sebesar 4,04, kadar air berkisar 19,2%, kadar abu 0,37% b/b, keasaman 16,4 ml NAOH 1 N/ kg, aktifitas enzim diastase 10,2 DN. Kandungan fruktosa dan glukosa pada sampel besar 22,4 g/100 g dan 27,6 g/100g. Kandungan gula pereduksi 60,6% pada sampel. Kandungan energi dan karbohidrat pada sampel sebesar 322 kal/100 g dan 80,3%. Kandungan mineral Cu dan Zn pada sampel sebesar 0,05 mg/kg dan 0,86 mg/kg. Kandungan zat besi pada sampel sebesar 20,1 mg/kg. Kandungan total flavonoid dan karotenoid pada sampel sebesar 0,07 % b/b dan 0,64 mg/kg. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian campuran EVOO dan madu terhadap aktivitas dan kapasitas makrofag tikus secara signifkan (p<0,05). Aktivitas makrofag tertinggi pada kelompok tikus yang diberi campuran EVOO+madu terjadi pada hari ke 28 yaitu sebesar 72,12±2,06 %. Kapasitas makrofag tertinggi pada kelompok tikus yang diberi campuran EVOO+madu pada hari ke 28, sebesar 3539,4±59,5 bakteri per 50 makrofag aktif. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian campuran EVOO+madu terhadap kerja interleukin 2 (IL-2), IL-12, dan IFN- (p≥0,05). Kadar IL-12, pada kelompok tikus yang diberi campuran EVOO+madu, mengalami penurunan secara signifikan, dari hari ke 7 sampai ke 28. Hal ini menunjukkan faktor lamanya pemberian perlakuan berpengaruh siginifikan pada penurunan kadar IL-12. Interaksi antara pemberian bahan perlakuan dengan lama pemberian perlakuan memberikan pengaruh terhadap kerja IL-2 (p<0,05) pada semua kelompok perlakuan, namun tidak mempengaruhi kadar IL-12 dan IFN-. Hasil analisis panjang vili dan kedalaman kripta usus halus pada kelompok tikus yang diberi campuran EVOO+madu menunjukkan ukuran panjang vili tertinggi 685,3137,91 μm dan kedalaman kripta tertinggi 332,8019,6 μm pada hari ke 14. Ukuran kedalaman kripta memiliki perbedaan secara signifikan berdasarkan waktu perlakuan dan bahan perlakuan. Penelitian ini, memberikan informasi tentang pemberian campuran EVOO+madu dapat meningkatkan kerja sistem imun non spesifik makrofag dan kesehatan pencernaan (panjang vili dan kedalaman kripta usus halus), namun tidak pada sitokin dalam sistem imun spesifik. Rekomendasi dari penelitian ini, mengonsumsi campuran EVOO+madu akan mendapatkan sinergi daripada mengonsumsi sendiri-sendiri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh Campuran Minyak Zaitun Extra Virgin dan Madu terhadap Status Imun dan Kesehatan Pencernaan (Vili dan Kripta).id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordcytokinesid
dc.subject.keywordcryptsid
dc.subject.keywordhoneyid
dc.subject.keywordmacrophagesid
dc.subject.keywordolive oilid
dc.subject.keywordvilliid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record