Pengaruh Campuran Minyak Zaitun Extra Virgin dan Madu terhadap Status Imun dan Kesehatan Pencernaan (Vili dan Kripta).
View/ Open
Date
2021Author
Mardhiati, Retno
Marliyati, Sri Anna
Martianto, Drajat
Madanijah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Extra Virgin Olive Oil (EVOO) dan madu sering digunakan masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan. EVOO memiliki kandungan mayor yakni asam
lemak, dimana asam lemak tertinggi yakni (Monounsaturated Fatty Acids/MUFA).
Kandungan mayor lainnya dalam EVOO antara lain asam lemak tak jenuh ganda
(Polyunsaturated Fatty Acids/PUFA) dan vitamin E. Kandungan madu terbanyak
adalah karbohidrat, dimana komposisi lebih banyak fruktosa daripada glukosa.
Kandungan minor EVOO dan madu antara lain senyawa polifenol, beberapa
vitamin, dan mineral. Beberapa manfaat EVOO dan madu dalam kesehatan adalah
sebagai imunomodulator dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu untuk (1) mengidentifikasi
sifat kimia EVOO dan kandungan zat gizi pada sampel produk EVOO, (2)
mengidentifikasi sifat kimia dan kandungan zat gizi sampel produk madu, (3)
menganalisis pengaruh pemberian EVOO, madu, dan campuran EVOO+madu
terhadap aktifitas dan kapasitas makrofag pada tikus putih (Rattus novergicus)
jantan galur Sprague Dawley, (4) menganalisis pengaruh pemberian EVOO, madu,
dan campuran EVOO+madu terhadap sitokin (IL-12, IL-2, IFN-) pada tikus putih
(Rattus novergicus) jantan galur Sprague Dawley, (5) menganalisis pengaruh
pemberian EVOO, madu, dan campuran EVOO+madu terhadap kesehatan
pencernaan (panjang vili dan kedalaman kripta) pada tikus putih (Rattus
novergicus) jantan galur Sprague Dawley.
Alur penelitian terdiri dari (1) pemilihan bahan sampel produk EVOO dan
madu, (2) pemilihan hewan coba secara acak, (3) pemberian bahan perlakuan
selama 28 hari, (4) pelaksanaan bedah, pengambilan cairan peritoneal, darah, dan
organ usus halus, (5) pemeriksaan aktivitas dan kapasitas makrofag, sitokin, dan
jaringan usus halus.
Bahan sampel produk EVOO dan madu diperoleh dari supermarket besar di
wilayah DKI Jakarta. Jumlah sampel EVOO dan madu, masing-masih satu merek
produk. Analisis sifat kimia dan kandungan zat pada EVOO dan madu dilakukan di
Laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA) Kementerian Perindustrian Bogor
dan Laboratorium Biofarmaka IPB Bogor pada tahun 2018-2019. Bahan perlakuan
pada penelitian ini terdiri dari EVOO, madu, campuran EVOO+madu, stimuno, dan
aquades. Pelaksanaan penelitian studi hewan coba menggunakan desain faktorial.
Jumlah hewan coba yang digunakan ada 80 ekor tikus (Rattus novergicus galur
Sprague Dawley), berjenis kelamin jantan, berumur 2-3 bulan, memiliki berat
badan 150-200 g. Tikus dibagi pada 3 kelompok eksperimen dan 2 kelompok
kontrol (EEVOO, Emadu, EEVOO+madu, Kpositif, Knegatif). Jumlah tikus 16 ekor tiap
kelompok. Pengamatan dilakukan pada hari ke 7, 14, 21, 28. Pemberian bahan
perlakuan, dan pengambilan cairan makrofag, darah dan organ pada hewan coba
dilakukan di Rumah Sakit Hewan dan Laboratorium Bakteriologi dan Imunologi
Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Pemeriksaan darah dan jaringan usus tikus,
dilaksanakan di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat IPB. Analisis statistik menggunakan One Way of Anova
dan Duncan sebagai uji Post Hoc Test.
Hasil penelitian menunjukkan sampel produk EVOO memenuhi standar
kimia EVOO. Hasil pemeriksaan beberapa asam lemak tidak jenuh pada sampel
EVOO menunjukkan kandungan asam oleat 74,7%, kandungan asam linoleat
7,65%, dan kandungan asam linolenat pada sampel EVOO 1,63%. Hasil kandungan
asam lemak jenuh pada sampel EVOO menunjukkan kandungan asam palmitat
sesuai standar 10,4%. Kandungan asam stearat sampel EVOO berada dibawah 5%
yaitu 4,31. Kandungan beberapa zat gizi lainnya, menunjukkan kandungan vitamin
E pada sampel sebesar 20,6 mg/kg, kandungan zat besi sebesar 1,2 mg/kg,
kandungan total flavonoid tertinggi pada sampel sebesar 0,36 %(b/b), dan
kandungan total karotenoid tertinggi pada sampel sebesar 25,2 mg/kg.
Penelitian pada sampel madu menunjukkan pH sebesar 4,04, kadar air
berkisar 19,2%, kadar abu 0,37% b/b, keasaman 16,4 ml NAOH 1 N/ kg, aktifitas
enzim diastase 10,2 DN. Kandungan fruktosa dan glukosa pada sampel besar 22,4
g/100 g dan 27,6 g/100g. Kandungan gula pereduksi 60,6% pada sampel.
Kandungan energi dan karbohidrat pada sampel sebesar 322 kal/100 g dan 80,3%.
Kandungan mineral Cu dan Zn pada sampel sebesar 0,05 mg/kg dan 0,86 mg/kg.
Kandungan zat besi pada sampel sebesar 20,1 mg/kg. Kandungan total flavonoid
dan karotenoid pada sampel sebesar 0,07 % b/b dan 0,64 mg/kg.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian campuran EVOO
dan madu terhadap aktivitas dan kapasitas makrofag tikus secara signifkan (p<0,05).
Aktivitas makrofag tertinggi pada kelompok tikus yang diberi campuran
EVOO+madu terjadi pada hari ke 28 yaitu sebesar 72,12±2,06 %. Kapasitas
makrofag tertinggi pada kelompok tikus yang diberi campuran EVOO+madu pada
hari ke 28, sebesar 3539,4±59,5 bakteri per 50 makrofag aktif.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian campuran
EVOO+madu terhadap kerja interleukin 2 (IL-2), IL-12, dan IFN- (p≥0,05). Kadar
IL-12, pada kelompok tikus yang diberi campuran EVOO+madu, mengalami
penurunan secara signifikan, dari hari ke 7 sampai ke 28. Hal ini menunjukkan
faktor lamanya pemberian perlakuan berpengaruh siginifikan pada penurunan kadar
IL-12. Interaksi antara pemberian bahan perlakuan dengan lama pemberian
perlakuan memberikan pengaruh terhadap kerja IL-2 (p<0,05) pada semua
kelompok perlakuan, namun tidak mempengaruhi kadar IL-12 dan IFN-.
Hasil analisis panjang vili dan kedalaman kripta usus halus pada
kelompok tikus yang diberi campuran EVOO+madu menunjukkan ukuran panjang
vili tertinggi 685,3137,91 μm dan kedalaman kripta tertinggi 332,8019,6 μm
pada hari ke 14. Ukuran kedalaman kripta memiliki perbedaan secara signifikan
berdasarkan waktu perlakuan dan bahan perlakuan.
Penelitian ini, memberikan informasi tentang pemberian campuran
EVOO+madu dapat meningkatkan kerja sistem imun non spesifik makrofag dan
kesehatan pencernaan (panjang vili dan kedalaman kripta usus halus), namun tidak
pada sitokin dalam sistem imun spesifik. Rekomendasi dari penelitian ini,
mengonsumsi campuran EVOO+madu akan mendapatkan sinergi daripada
mengonsumsi sendiri-sendiri.
Collections
- DT - Human Ecology [543]