dc.description.abstract | Hutan dan lahan gambut tropis terluas di dunia terdapat di Indonesia, namun terus mengalami deforestasi yang diakibatkan oleh kebakaran dalam dua dekade terakhir. Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sering terjadi dan berulang khususnya di area konsesi PT Global Alam Lestari, Sumatera Selatan. Kebakaran berulang menyebabkan banyak kerugian dibidang ekologi, salah satunya adalah berkurangnya keanekaragaman vegetasi di area terbakar. Area yang mengalami kebakaran mempunyai kemampuan untuk memulihkan lingkungannya sendiri melalui proses suksesi. Suksesi vegetasi pada area yang mengalami kebakaran berulang dapat dideteksi dengan bantuan pengindraan jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan luasan gambut terbakar di area konsesi PT Global Alam Lestari, mengidentifikasi suksesi vegetasi pasca kebakaran berulang pada lahan gambut di area konsesi PT Global Alam Lestari dan menghasilkan rekomendasi rehabilitasi lahan gambut pasca kebakaran berulang di area konsesi PT Global Alam Lestari. Berdasarkan hasil analisis spasial di area konsesi PT Global Alam Lestari, area frekuensi satu kali terbakar memiliki luas 14.876,905 ha, area frekuensi dua kali terbakar memiliki luas 5.119,97 ha, area frekuensi tiga kali terbakar memiliki luas 392,684 ha dan area frekuensi empat kali terbakar memiliki luas 55,803 ha. Tumbuhan bawah dan pancang ditemukan pada area frekuensi satu kali, dua kali, tiga kali dan empat kali terbakar. Pohon dan semai hanya ditemukan pada area frekuensi satu kali terbakar, sedangkan tiang ditemukan pada area frekuensi satu kali dan dua kali terbakar. Rehabilitasi lahan gambut di area konsesi PT Global Alam Lestari dilakukan dengan teknik penanaman, rewetting dan pengkayaan jenis. Area rehabilitasi dibagi ke dalam 3 area prioritas berdasarkan frekuensi terbakar, tutupan vegetasi dan keberadaan kanal untuk mendukung rewetting. | id |