Show simple item record

dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.advisorBarus, Baba
dc.contributor.authorAdhisvyanetta, Zhaskya
dc.date.accessioned2021-08-13T01:15:11Z
dc.date.available2021-08-13T01:15:11Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108385
dc.description.abstractBencana kekeringan merupakan fenomena alam yang berkaitan erat dengan ketersediaan air yang menurun, sehingga bencana ini berdampak besar bagi makhluk hidup, terutama terhadap pangan melalui kekeringan lahan sawah. Salah satu wilayah di Indonesia yang tergolong sering mengalami kekeringan lahan sawah adalah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang terdiri dari enam desa. Desa Tegalluar merupakan salah satu desa yang paling sering mengalami banjir di musim hujan, namun sebagian wilayahnya juga mengalami kekeringan di musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi lahan sawah rawan kekeringan melalui metode partisipatif dan analisis Citra Landsat 8 akuisisi Juni – Oktober 2018, serta mengetahui dampak dari kekeringan tersebut. Metode analisis citra yang dilakukan adalah analisis indeks kekeringan (TVDI) yang dibangun dari indeks vegetasi (NDVI) dan indeks suhu permukaan (LST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pemetaan secara partisipatif didapatkan ada 5 kelompok tani yang lahan sawahnya terindikasi rawan terhadap kekeringan. Di 5 wilayah kelompok tani ini selanjutnya dijadikan sebagai wilayah kajian untuk analisis TVDI. Hasil analisis TVDI menunjukkan bahwa puncak kekeringan di Desa Tegalluar tahun 2018 terjadi pada bulan September hingga Oktober dimana kekeringan hanya melanda dua kelompok tani, yaitu Bumi Harapan dan Mekar Harapan, serta non-kelompok tani di sekitarnya. Adapun dampak utama yang ditimbulkan oleh kekeringan adalah penurunan produktivitas lahan sawah yang sangat drastis. Dengan luas lahan sawah yang terdampak cukup luas, yaitu sekitar 87,51 Ha (42,87%), kerugian petani akibat gagal panen dirasakan cukup berat. Beberapa upaya mitigasi yang penting dan dapat dibantu oleh pemerintah antara lain adalah perluasan jaringan irigasi, baik berupa irigasi tetes, irigasi selang, ataupun irigasi parit, serta menetapkan sistem asuransi pertanian yang menarik bagi petani.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIdentifikasi Lahan Sawah Rawan Kekeringan dari Citra Landsat 8 di Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandungid
dc.title.alternativeIdentification of Drought-Prone Rice Fields from Landsat 8 Image in Tegalluar Village, Bojongsoang Sub-District, Bandung Districtid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBandungid
dc.subject.keywordBojongsoangid
dc.subject.keywordDroughtid
dc.subject.keywordLandsat 8id
dc.subject.keywordLST indexid
dc.subject.keywordNDVI indexid
dc.subject.keywordTVDI indexid
dc.subject.keywordpaddy fieldid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record