Show simple item record

dc.contributor.advisorKusumastanto, Tridoyo
dc.contributor.advisorAdrianto, Luky
dc.contributor.advisorFahrudin, Akhmad
dc.contributor.authorMarlianingrum, Peggy Ratna
dc.date.accessioned2021-08-13T00:40:44Z
dc.date.available2021-08-13T00:40:44Z
dc.date.issued2019-08-14
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/108364
dc.description.abstractJasa ekosistem merupakan manfaat yang diberikan oleh ekosistem bagi manusia, yang berkontribusi untuk membuat kehidupan manusia sejahtera. Keberadaan ekosistem pesisir (salah satunya ekosistem mangrove) seringkali dipandang rendah dan tak memiliki arti, sehingga kerap dikonversi menjadi lahan yang lebih memberikan nilai ekonomi. Mangrove memberikan manfaat dasar bagi ekosistem yang kompleks dan luas pada daratan, air tawar dan ekosistem laut. Informasi yang menggambarkan fungsi mangrove lebih jelas diperlukan untuk pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya sistem ini untuk perikanan masyarakat Kabupaten Tangerang. Masyarakat di Kabupaten Tangerang sebagian penduduknya sebesar 38,25% bermata pencaharian pada lapangan usaha bidang perikanan yang terus meningkat, namun kondisi ketersediaan produksi perikanan menurun, karena kondisi ekosistem mangrove yang mengalami penurunan akibat adanya konversi lahan maupun perubahan peruntukkan. Degradasi mangrove ini berdampak juga terhadap ekonomi. Jasa ekosistem mangrove belum menjadi dasar pengambilan keputusan kebijakan pengelolaan, sehingga kondisi ekosistem mangrove belum memberikan dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir, pengalokasian sumberdaya mangrove juga belum optimal di Kabupaten Tangerang. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu agenda pembangunan ekonomi di setiap wilayah untuk dipertahankan ataupun ditingkatkan dengan berbagai cara melalui implementasi kebijakan agar tetap pada laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun dalam mengejar laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi sering mengkonversi ekosistem mangrove menjadi beberapa peruntukan, sehingga mengakibatkan kerusakan bahkan menurunnya luasan mangrove. Penelitian ini bertujuan: 1) Memformulasikan sistem sosial-ekologi pemanfaatan kawasan ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang, 2) Menganalisis nilai ekonomi dan mengembangkan indeks kualitas habitat ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang, 3) Mengkaji kesejahteraan masyarakat pesisir berbasis ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang, 4) Mendesain model kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan di Kabupaten Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan metode analisis data yang digunakan meliputi valuasi ekonomi, analisis kualitas habitat, analisis spasial, analisis kesejahteraan dan analisis sistem dinamik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jasa penyediaan dari ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang adalah tegakan pohon, bibit mangrove dan perikanan mangrove (tambak, nelayan udang, nelayan kepiting). Jasa pengaturan yang disediakan adalah sebagai penyimpan karbon dan pemecah gelombang..Jasa pendukung yang disediakan sebagai keanekaragaman hayati ekosistem dan tempat pemijahan. Jasa budaya yang disediakan oleh mangrove adalah pendidikan dan v rekreasi. Ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang bernilai ekonomi sebesar Rp 311.524.052.022,64, dengan luas 415,89 Ha. Jasa ekosistem berdasarkan spasial dan indeks kualitas habitat, kualitas habitat tinggi dengan luasan 17,46 ha, nilai per hektar Rp 2.740.895.174,34 memiliki nilai ekonomi total Rp 47.856.029.744,04, indeks kualitas sedang dengan luasan 18,09 ha, nilai per hektar Rp 909.246.468,75 memiliki nilai ekonomi total Rp 16.448.268.619,69, dan indeks kualitas rendah seluas 380,4 ha, nilai per hektar Rp 747.426.347,99 memiliki nilai ekonomi total Rp 284.276.137.194,51. Nilai ekonomi total jasa ekosistem mangrove berbasis spasial dan indeks kualitas habitat Kabupaten Tangerang dengan luas 415,89 ha sebesar Rp 384.580.435.558,24. Nilai ekonomi jasa ekosistem berbasis spasial yang tertinggi terdapat di Kecamatan Mauk dengan nilai Rp 89.332.563.704,81, nilai ekonomi tertinggi kedua Kecamatan Pakuhaji sebesar Rp 86.764.240.180,47, nilai ekonomi tertinggi ketiga Kecamatan Kronjo sebesar Rp 85.082.112.342,62, nilai ekonomi keempat Kecamatan Kemiri Rp 50.099.988.106,00, nilai ekonomi kelima Kecamatan Kosambi sebesar Rp 23.631.175.947,76 dan nilai ekonomi terendah pada Kecamatan Teluknaga yaitu sebesar Rp 11.677.789.261,05 Indeks kesejahteraan dalam penelitian ini mencakup dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. Indikator dan dimensi yang digunakan dalam menganalisis indeks kesejahteraan diwakili dari 24 desa pesisir, pada 8 kecamatan pesisir yang ada di Kabupaten Tangerang. Indeks kesejahteraan di Kabupaten Tangerang merupakan indeks kesejahteraan sedang dengan nilai 0,61. Indeks kesejahteraan tertinggi pada Kecamatan Paku Haji (0,66), tertinggi kedua pada Kecamatan Mauk (0,63) yang memiliki indikator lingkungan tertnggi (0,80), indeks kesejahteraan tertinggi ketiga pada Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi (0,62). Berikutnya Kecamatan Kemiri (0,61), Kecamatan Sukadiri dan Kecamatan Mekarbaru (0,54), dan terendah pada Kecamatan Kronjo (0,53). Desain kebijakan yang relefan dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Kabupaten Tangerang adalah skenario 1, yakni alokasi optimal dicapai pada tahun 2035, LIKH 7.331,07 ha, luasan ekosistem mangrove 146.178,92 ha, dan nilai ekonomi total sebesar Rp 816.518.636.228,53. Dengan asumsi penataan pesisir ruang dan laut telah ditetapkan sehingga dicapai pembangunan berkelanjutan. Desain kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove secara optimal dapat dicapai dengan memperhatikan ketiga aspek, yakni aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek lingkungan (ekologi) yang terintegrasi satu sama lain memperhatikan indeks kualitas habitat secara spasial serta indeks kesejahteraan masyarakat pesisir.id
dc.description.sponsorshipBPPDN 2014id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEkonomi Pengelolaan Jasa Ekosistem Pesisir Berbasis Spasial: Studi Kasus Ekosistem Mangrove di Kabupaten Tangerangid
dc.title.alternativeEconomic of Spatial Based Coastal Management Ecosystem Services: Case Study of Mangrove Ecosystems in Tangerang Regencyid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordcoastal ecosystemid
dc.subject.keywordeconomic valuationid
dc.subject.keywordpolicyid
dc.subject.keywordspatial economyid
dc.subject.keywordwelfareid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record