Strategi Pengembangan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman di Kabupaten Mojokerto

Abstract

Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman merupakan sebuah tempat pendidikan lingkungan hidup bagi pelajar, guru dan masyarakat yang dapat belajar serta berinteraksi secara langsung dengan keadaan alam sebenarnya. PPLH Seloliman terletak di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Berbagai fasilitas yang tersedia di PPLH Seloliman berfungsi sebagai media pendidikan lingkungan hidup bagi pengunjung. PPLH Seloliman memiliki materi pendidikan lingkungan hidup yang terstruktur. Pendidikan lingkungan hidup dikemas dalam berbagai paket program diantaranya: ekowisata dan outbound. Kemandirian finansial PPLH Seloliman sebagai sebuah lembaga swadaya masyarakat dapat tercapai melalui berbagai program kegiatan pendidikan lingkungan yang ditawarkan kepada pengunjung. Berdasarkan hal tersebut, pengelolaan PPLH Seloliman memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan lingkungan hidup.

Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi kondisi biofisik dan sosial ekonomi masyarakat di sekitar PPLH Seloliman; (2) menganalisis peran PPLH Seloliman dalam kegiatan sadar lingkungan; (3) mengevaluasi potensi atraksi ekowisata di PPLH Seloliman; (4) menyusun strategi pengembangan PPLH Seloliman. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Desember 2020 di Desa Seloliman Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, dengan menggunakan metode survei dan analisis Strength-Weakness Opportunity-Threats (SWOT).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi biofisik di PPLH Seloliman terdapat 365 jenis tanaman dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar PPLH Seloliman memiliki karakteristik pendapatan rata-rata Rp 1.000.000-2.000.000 per bulan. Peranan PPLH Seloliman dalam kegiatan sadar lingkungan bernilai efektif. Potensi Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) layak untuk dikembangkan dengan nilai klasifikasi yang tinggi dengan jumlah sebesar 7135. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan PPLH Seloliman berada pada kuadran I. Kegiatan-kegiatan yang teridentifikasi untuk pengembangan tersebut antara lain kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, biro jasa perjalanan wisata dan akademisi dalam pengembangan ekowisata serta ekowisata virtual, kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengembangan program pendidikan lingkungan hidup, melaksanakan pengembangan dan pelatihan sumberdaya manusia di PPLH Seloliman, meningkatkan kualitas pelayanan di PPLH Seloliman, pengembangan program merdeka belajar, meningkatkan pembinaan kepada masyarakat dalam melestarikan hutan, penguatan kelembagaan masyarakat, serta menambah media pendukung pendidikan lingkungan hidup di PPLH Seloliman.

The Environmental Education Center (PPLH) Seloliman is a place for environmental education for students, teachers and the public who can learn and interact directly with the actual state of nature. The PPLH is located at Mojokerto Regency, East Java. PPLH Seloliman facilitates environmental education for visitors integrated with education materials. Environmental education is packaged into various program such as ecotourism and outbound. PPLH Seloliman's financial independence as a non-governmental organization can be achieved through various environmental education activity programs offered to visitors. Based on this, the management of PPLH Seloliman has a very important role in the success of environmental education. This study aims are to (1) identify the biophysical and socio-economic conditions of the communities around PPLH Seloliman; (2) analyze the role of PPLH Seloliman in environmental awareness activities; (3) evaluate the potential of ecotourism attractions at PPLH Seloliman; (4) formulate a development strategy for PPLH Seloliman. The research was conducted in February-December 2020 in Seloliman Village, Trawas District, Mojokerto Regency. Survey methods and analysis of Strength-Weakness-Opportunity-Threats (SWOT) were carried out in this study. The results showed that based on the biophysical conditions there were 365 plants species. The socio economic conditions pointed out that the people around PPLH Seloliman were characteristics average income 1,000,000 (one million) until 2,000,000 (two million) rupiah every month. Effectiveness analysis revelaed that the PPLH Seloliman was in effective category. Potential Natural Tourism Attraction Objects (ODTWA) were feasible to be developed with a high classification value of 7135. SWOT analysis represnted that the PPLH Seloliman development strategy was in quadrant I. The activities identified for this development were collaboration with the Ministry of Tourism and Creative Economy, travel service bureaus and academics in the development of ecotourism and virtual ecotourism, collaboration with the Ministry of Education, Culture, Research and Technology and the Ministry of Environments and Forestry. The program can be developed such as program development environmental education, implementing human resource development and training at PPLH Seloliman, improving service quality at PPLH Seloliman, developing independent learning programs, increasing guidance to the community in conserving forests, strengthening community institutions, and adding supporting media for environmental education at PPLH Seloliman.