Dinamika Upwelling Pada Fenomena La Nina 2010 dan El Nino 2015 Di Perairan Selatan Jawa
Date
2020-01-20Author
Jasmine, Agitha Saverti
Atmadipoera, Agus Saleh
Purba, Mulia
Kuswardani, Anastasia R.T.D
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan Selatan Jawa secara langsung dikontrol oleh angin muson musiman yang menghasilkan Ekman upwelling musiman selama periode Muson Tenggara. Pada skala antartahunan, intensitas upwelling ini disebabkan oleh peristiwa El Nino Southern Oscillation (ENSO). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mengidentifikasi kontras intensitas upwelling antara kejadian La Nina 2010 dan El Nino 2015, menggunakan dataset output model sirkulasi umum laut resolusi tinggi dan dari data citra satelit. Model ini menunjukkan dengan jelas bahwa struktur vertikal sistem upwelling di Selatan Jawa meluas hingga kedalaman sekitar 100 m, di mana batas bawah isoterm 24 °C selama periode ENSO. Pada kedalaman di atas 50 m, selama tahun 2010 periode La Nina kuat, permukaan air hangat dan salinitas rendah menekan air yang lebih dingin karena arus permukaan utara yang kuat dan isoterm 26 °C tetap pada kedalaman 50 m. Sebaliknya, selama periode El Nino 2015 kuat, isoterm 25-26 °C muncul permukaan laut, menandakan intensitas upwelling yang membentang dari daerah pantai hingga sekitar 195 km di lepas pantai yang berkaitan dengan suhu meridional yang kuat dan gradien salinitas pada lapisan termoklin dan lapisan di atasnya, adanya permukaan air yang sangat tawar di lapisan atas 50 m, dan komponen arus meridional negatif yang kuat (aliran selatan). Transpor volume di atas kedalaman 50 m yang mewakili transportasi Ekman secara intensif menuju lepas pantai diperkirakan mencapai 1.5 Sv (1.8 Sv) selama peristiwa La Nina 2010, El Nino 2015. Indeks upwelling bebasis suhu yaitu perbedaan suhu permukaan antara daerah pantai dan lepas pantai pada 110 ° E, adalah sekitar -0.25 (1.45) selama periode La Nina (El Nino), yang menegaskan El Nino 2015, memodulasi sangat kuat sistem upwelling di perairan Selatan Jawa. The Southern Java waters is directly controlled by the seasonal reversal
monsoon winds that generate seasonal Ekman Upwelling during the southeast
monsoon period. On interannual scale the intensity of this Upwelling is modulated
by the El Nino Southern Oscillation (ENSO) events. The objective of present study
is to investigate a contrast of Upwelling intensity during strong 2010 La Nina with
2015 super El Nino events, using validated high-resolution ocean general
circulation model output datasets from INDESO program. The model demonstrated
clearly that vertical structure of Upwelling system in the Southern Java extended
down to about 100 m depth, where lower limit of 24 °C isotherm and 34.5 psu
isohaline evolved obviously during the ENSO event. In the upper 50 m depth,
during 2010 strong La Nina event warm and less salty surface water suppressed
colder upwelled water due to strong northward surface flow and isotherm of 26 °C
remained at 50 m depth. In contrast, during 2015 super El Nino event the isotherms
of 25-26 °C outcropped at the sea surface, implying an intense Upwelling extending
from the coastal area to about 195 km offshore, associated with strong meridional
temperature and salinity gradients in thermocline and upper layers, an existence of
very fresh surface water in the upper 50 m depth, and strong negative meridional
current component (southward flow). Volume Transpor in the upper 50 m depth
representing intensive Ekman transport toward offshore is estimated to be 1.5 Sv
(1.8 Sv) during 2010 La Nina (2015 El Nino) events. The temperature-based
Upwelling index, a difference of surface temperature between coastal area and
offshore at 110 °E, is about -0.25 (1.45) during La Nina (El Nino) events,
highlighting the 2015 super El Nino event modulated strongly on Upwelling system
in the Southern Java waters.
Collections
- MT - Fisheries [3016]