Strategi Pengelolaan Metode Penangkapan Lobster Pasir (Panulirus homarus) Ramah Lingkungan di Teluk Palabuhanratu
Date
2021-07-30Author
Fianas, Rifan Taqwa
Purbayanto, Ari
Solihin, Iin
Metadata
Show full item recordAbstract
Informasi seputar tingkat keramahan lingkungan penangkapan lobster masih terbatas. Sementara, nilai ekonomi yang tinggi membuat penangkapan lobster diminati oleh nelayan. Penelitian terfokus pada spesies lobster pasir (Panulirus homarus). Tertangkapnya 74% lobster pasir dengan ukuran belum layak tangkap, mengindikasikan adanya pemanfaatan yang berlebih. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi metode penangkapan, menentukan tingkat keramahan lingkungan dan merumuskan strategi perikanan lobster pasir yang ramah lingkungan. Pengambilan data menggunakan metode accidental sampling dan purposive sampling. Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, tabulasi nilai dari metode skoring dan analisis SWOT. Hasil penelitian terdapat sembilan metode penangkapan yang digunakan nelayan untuk menangkap lobster pasir baik sebagai tangkapan utama maupun sampingan. Berdasarkan standar penilaian Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) yang terdiri dari sembilan aspek, menunjukan bahwa metode dengan kategori sangat ramah lingkungan yaitu pancing 32,63; krendet 31,00; dan ngobor (handpicking) 30,34. Kurang ramah lingkungan yaitu trammel net 27,83; jaring lobster tradisional 27,65; jaring rampus 27,30; jaring lobster (blo’on) 26,80; dan jala 25,43. Serta tidak ramah lingkungan yaitu speargun 19,83. Strategi prioritas yang direkomendasikan untuk pengelolaan perikanan lobster pasir yang ramah lingkungan adalah strategi SO (Strength-Opportunities) yaitu prioritas penggunaan metode penangkapan yang sangat ramah lingkungan dan penguatan hubungan kerjasama antara pemerintah dan nelayan.