Show simple item record

dc.contributor.advisorHero, Yulius
dc.contributor.authorPuspita, Alifa Laelany
dc.date.accessioned2021-07-28T01:15:05Z
dc.date.available2021-07-28T01:15:05Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.citationAwang SA, Santosa H, Widayanti WT, Nugroho Y, Kustomo, Sapardiono. 2001. Gurat Hutan Rakyat di Kapur Selatan. Yogyakarta (ID): Debut Press. Budiningsih K, Effendi R. 2012. Analisis kelayakan finansial hutan tanaman jelutung di Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 10 (1):17-23. Darusman D. 1981. Pengantar Perencanaan Pembangunan Kehutanan. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Darusman D, Hardjanto. 2006. Tinjauan Ekonomi Hutan Rakyat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Hasil Hutan 2006. Bogor. [Dephut] Departemen Kehutanan RI . 1999. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Jakarta (ID) : Departemen Kehutanan Republik Indonesia. [Dephut] Departemen Kehutanan RI. 2007. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.22/Menhut-V/2007 tentang Pedoman Teknis Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL). Jakarta (ID): Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Hardjanto. 2001. Kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan rumah tangga di sub DAS Cimanuk Hulu. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 7(2): 7-12. Hindra B. 2006. Potensi dan kelembagaan hutan rakyat. PROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan: hal 14-23. Ihwanudin A. 2014. Kelayakan usaha pengelolaan areal kehidupan pada hutan tanaman industri di Provinsi Riau [tesis]. Bogor (ID) : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Khotimah H, Sutiono. 2014. Analisis kelayakan finansial usaha budidaya bamb. Jurnal Ilmu Kehutanan vol 8 (1): 14-24. Koentjaraningrat. 1977. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta (ID): Gramedia. Prabowo HD, Prahasto H. 2002. Alokasi penggunaan lahan di daerah aliran sungai dan prospek hutan rakyat. Jurnal Hutan Rakyat. 4(3):17-38. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung (ID): CV Alfabeta. Suprapto E. 2010. Hutan Rakyat: Aspek Produksi, Ekologi dan Kelembagaan. Yogyakarta (ID): Lembaga ARuPa. Tamrin M. 2016. Strategi pengelolaaan agroforestri berbasis aren di Pulau Bacan Kabupaten Halmaher Selatan. [tesis]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Wijaya A, Hardjanto, Hero Yulius. 2015. Analisis finansial dan pendapatan hutan rakyat pulai (Alstonia sp.) di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Silvikultur Tropika 6(3):148-159. Wurangian, Putro. 2013. Analisis kelayakan usaha hutan rakyat dengan skema kebun bibit rakyat di Sulawesi Utara. Info BPK Manado Vol 3(1): 23-36. Zulkarnain E. 2008. Analisis tingkat keberhasilan hutan rakyat dan strategi pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta [tesis]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.id
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107889
dc.description.abstractDesa Gunung Bunder 2 adalah salah satu desa di Kabupaten Bogor yang di dalamnya terdapat hutan rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha hutan rakyat campuran dengan pola yang digunakan di daerah tersebut. Pola usaha hutan rakyat yang digunakan di Desa Gunung Bunder 2, diantaranya adalah hutan rakyat campuran yang ditanami dengan pohon meranti dan tanaman singkong. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Discounted Cash Flow dengan periode 10 tahun. Berdasarkan hasil analisis finansial diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp16 693 268, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2.194, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 68.613%, maka usaha hutan rakyat campuran di Desa Gunung Bunder 2 layak dilakukan.id
dc.description.abstractGunung Bunder 2 is one of villages in Bogor Regency in which community forest are located. The aim of this study is to analyze the feasibility of mixed community forest using the scheme applied in the location. The scheme of community forest bussiness applied in Gunung Bunder 2 Village includes mixed community forest which is planted with meranti and cassava. Analysis method used in this study is Discounted Cash Flow method with 10 years period. Based on financial analysis, Net Present Value (NPV) generated is Rp 16 693 268, Benefit Cost Ratio (BCR) 2.194, and Internal Rate of Return (IRR) 68.613%, thefore the mixed community forest in Gunung Bunder 2 is feasible to be conducted.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnalisis Kelayakan, Discounted Cash Flow, Hutan Rakyat Campuranid
dc.titleAnalisis Kelayakan Usaha Hutan Rakyat Campuran (Kasus Desa Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)id
dc.title.alternativeFeasibility Study of Mixed Community Forest Business (Case on Gunung Bunder 2 Village, Pamijahan District, Bogor Regency)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAnalisis Kelayakanid
dc.subject.keywordDiscounted Cash Flowid
dc.subject.keywordHutan Rakyat Campuranid
dc.subject.keywordFeasibility Studyid
dc.subject.keywordDiscounted Cash Flowid
dc.subject.keywordMixed Community Forestid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record