Show simple item record

dc.contributor.advisorHerliyana, Elis Nina
dc.contributor.authorRiskika, Kurratul Aini
dc.date.accessioned2021-07-12T12:37:29Z
dc.date.available2021-07-12T12:37:29Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/107362
dc.description.abstractJamur tiram merupakan salah satu kelompok jamur kayu yang dapat dimakan (edible). Pemanfaatan limbah hasil kehutanan dan pertanian seperti serbuk gergaji kayu sengon, kulit kopi, dan jerami menjadi salah satu yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam dalam kultivasi jamur tiram guna memaksimalkan limbah yang ramah lingkungan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh media yang mengandung kayu sengon, kulit kopi, dan jerami terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 3 perlakuan media yaitu formula 1 (kayu sengon dan kulit kopi), formula 2 (kayu sengon dan jerami), dan kontrol (kayu sengon). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase vegetatif jamur paling singkat diperoleh pada media formula 2 (15-18 hari). Fase generatif jamur yang membutuhkan waktu paling cepat masa panen diperoleh pada media kontrol (9-11 hari). Total bobot basah jamur terbesar dan nilai efisiensi biologis tertinggi diperoleh pada media kontrol (229,10 g) dengan nilai efisiensi biologis 79,0% pada jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan (331,70 g) pada jamur tiram cokelat (Pleurotus cystidiosus) dengan nilai efisiensi biologis 114,4%.id
dc.description.abstractOyster mushroom is a group of edible wood mushrooms. Utilization of forestry and agricultural waste such as sawdust from sengon wood, coffee husks, and straw is one that can be used as a planting medium in oyster mushroom cultivation in order to maximize environmentally friendly waste. This study aims to analyze the effect of media containing sengon wood, coffee skin, and straw on the growth and production of oyster mushrooms. The study used a single factor completely randomized design (CRD) with 3 media treatments, namely formula 1 (sengon wood and coffee husk), formula 2 (sengon wood and straw), and control (sengon wood). The results showed that the shortest fungal vegetative phase was obtained in formula 2 media (15-18 days). The fungal generative phase wich required the fastest time to harvest was obtained in control media (9-11 days). The highest total wet weight of mushrooms and the highest biological efficiency value obtained on control media (229,10 g) with a biological efficiency value of 79,0% on white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) and (331,70 g) on brown oyster mushroom (Pleurotus cystidiosus) with a biological efficiency value of 114,4%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram (Pleurotus spp.) pada Media yang Mengandung Kayu Sengon, Kulit Kopi, dan Jeramiid
dc.title.alternativeGrowth and Production Of Oyster Mushroom (Pleurotus spp.) on Media Containing Sengon Wood, Coffee Skin, and Strawid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbrown oyster mushroomid
dc.subject.keywordcoffee huskid
dc.subject.keywordsengon woodid
dc.subject.keywordstrawid
dc.subject.keywordwhite oyster mushroom.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record