Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram (Pleurotus spp.) pada Media yang Mengandung Kayu Sengon, Kulit Kopi, dan Jerami
Abstract
Jamur tiram merupakan salah satu kelompok jamur kayu yang dapat
dimakan (edible). Pemanfaatan limbah hasil kehutanan dan pertanian seperti
serbuk gergaji kayu sengon, kulit kopi, dan jerami menjadi salah satu yang dapat
dimanfaatkan sebagai media tanam dalam kultivasi jamur tiram guna
memaksimalkan limbah yang ramah lingkungan. Penelitian bertujuan untuk
menganalisis pengaruh media yang mengandung kayu sengon, kulit kopi, dan
jerami terhadap pertumbuhan dan produksi jamur tiram. Penelitian menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 3 perlakuan media yaitu
formula 1 (kayu sengon dan kulit kopi), formula 2 (kayu sengon dan jerami), dan
kontrol (kayu sengon). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase vegetatif jamur
paling singkat diperoleh pada media formula 2 (15-18 hari). Fase generatif jamur
yang membutuhkan waktu paling cepat masa panen diperoleh pada media kontrol
(9-11 hari). Total bobot basah jamur terbesar dan nilai efisiensi biologis tertinggi
diperoleh pada media kontrol (229,10 g) dengan nilai efisiensi biologis 79,0%
pada jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan (331,70 g) pada jamur tiram
cokelat (Pleurotus cystidiosus) dengan nilai efisiensi biologis 114,4%. Oyster mushroom is a group of edible wood mushrooms. Utilization of
forestry and agricultural waste such as sawdust from sengon wood, coffee husks,
and straw is one that can be used as a planting medium in oyster mushroom
cultivation in order to maximize environmentally friendly waste. This study aims
to analyze the effect of media containing sengon wood, coffee skin, and straw on
the growth and production of oyster mushrooms. The study used a single factor
completely randomized design (CRD) with 3 media treatments, namely formula 1
(sengon wood and coffee husk), formula 2 (sengon wood and straw), and control
(sengon wood). The results showed that the shortest fungal vegetative phase was
obtained in formula 2 media (15-18 days). The fungal generative phase wich
required the fastest time to harvest was obtained in control media (9-11 days). The
highest total wet weight of mushrooms and the highest biological efficiency value
obtained on control media (229,10 g) with a biological efficiency value of 79,0%
on white oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) and (331,70 g) on brown oyster
mushroom (Pleurotus cystidiosus) with a biological efficiency value of 114,4%.
Collections
- UT - Silviculture [1360]