Perkembangan Penggunaan Lahan dan Kualitas Air Sungai Ciliwung Segmen Kota Bogor Selama Periode 2013-2019
Date
2021Author
Pratiwi, Lina Eka
Priyono, Agus
Rushayati, Siti Badriyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan lahan di Sungai Ciliwung segmen Kota Bogor cenderung
memperluas lahan permukiman dan industri, dan semakin menggeser lahan
pertanian dan peternakan. Pergeseran penggunaan lahan tersebut merubah besarnya
beban pencemaran yang ditimbulkan sehingga mengakibatkan perubahan kualitas
air Sungai Ciliwung. Tujuan penelitian adalah mengkaji perubahan penggunaan
lahan Sungai Ciliwung di wilayah Kota Bogor, mengetahui besarnya beban
pencemaran Sungai Ciliwung segmen Kota Bogor, serta dampak perubahan
penggunaan lahan dan beban pencemaran terhadap kualitas air. Hasil analisis
menunjukkan kualitas air sungai dalam kategori cemar sedang hingga berat, dengan
parameter BOD, COD dan total fosfat yang melampaui baku mutu air kelas II.
Potensi beban pencemaran tertinggi berasal dari limbah domestik, disamping
sumber-sumber lainnya seperti pertanian, peternakan, dan industri. Beban
pencemaran tersebut menyebabkan penurunan kualitas air Sungai Ciliwung segmen
Kota Bogor, sehingga hingga saat ini selalu melebihi baku mutu air kelas II yang
telah ditargetkan. Land changes in the Ciliwung river in the Bogor city segment tend to expand
residential and industrial area and shifting agricultural land and farms. The shift in
land use changed the amount of pollution burden caused resulting in changes in the
water quality of the Ciliwung River. The purpose of the research is to assess the
change in the use of river ciliwung in the Bogor City area, to know the magnitude
of the ciliwung river's burden of Bogor City, and the impact of changes in land use
and pollution burden on water quality. The results of the analysis showed the river
water quality in the category of moderate to heavy pollutants, with parameters BOD,
COD and Total Phosphate exceeding the standard of water quality class II. The
highest potential pollution burden comes from domestic waste, besides agriculture,
farming, and industry. The pollution burden caused a reduction of the water quality
of the Ciliwung River segment of Bogor City so that until now it has always
exceeded the standard quality of class II that has been targeted.