Karakteristik Kapal Jaring Rajungan dan Jaring Rampus di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu Banten.
Abstract
Kegiatan penangkapan ikan dilakukan berdasarkan cuaca sehingga pendapatan yang diterima oleh nelayan tidak menentu sehingga terdapat hari-hari dimana nelayan tidak memiliki penghasilan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi sistem bagi hasil antara nelayan penggarap dengan nelayan pemilik, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi kondisi eksisting nelayan penggarap yang termasuk nelayan kecil (≤5GT) terkait dengan dimensi kapal, biaya operasional dan pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui desain kapal jaring rampus dan rajungan memiliki perbedaan bentuk dimana kapal jaring rajungan berbentuk double pointed, sedangkan kapal jaring rampus berbentuk transom. Sitem bagi hasil antara pemilik kapal dan nelayan untuk unit penangkapan ikan jaring rajungan dan jaring rampus di PPN karangantu adalah sama. Hasil penjualan hasil tangkapan tiap trip setengah bagian diberikan kepada pemilik kapal setengah bagian lagi dikurangi baiaya operasional yang telah dikeluarkan trip oleh pemilik kapal kemudian dibagi jumlah ABK kapal Fishing activities are carried out based on the weather so that the income received by fishermen is uncertain, there are days when fishermen do not have income because they cant go fishing. This research was conducted to identify a profit sharing system between tenant fishermen and owner fishermen, by first identifying the existing conditions of working fishermen, including small fishermen (≤5GT) related to ship dimensions, operating costs and income. Based on the research results, it is known that the design of Bottom Gillnet and Crab Gillnet has different shapes where the crab gillnet have double pointed shaped, while the bottom gillnet are transom shaped. The profit sharing system between boat owners and fishermen for small crab gillnet and bottom gillnet fisheries at PPN Karangantu is the same. Where the proceeds from the sale of the catch for each half part trip are given to the owner of the ship for the other half minus the operational costs that have been incurred by the trip by the ship owner then divided by the number of crew.