dc.description.abstract | KegiatanSarapan secara prasmanan di hotel adalah salah satu sumber kelebihan
makanan karena ada prosedur untuk memasak makanan lebih banyak dari jumlah tamu
hotel. Hal ini menyebabkan adanya makanan yang tidak dikonsumsi dan berpotensi
menjadi sampah makanan jika tidak digunakan. Di sisi lain, masih banyak pihak yang
kesulitan untuk mendapatkan akses makanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
berapa banyak kehilangan makanan yang diakibatkan oleh kegiatan prasmanan di hotel,
dan apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan kelebihan makanan.
Penelitian ini dilakukan di Hotel Amaris Bandung dengan menggunakan metode
standart perhitungan makanan berdasarkan SNI 19-03964-1994. Sebagai tambahan,
penelitian ini juga melakukan wawancara mendalam dengan pihak manajemen hotel,
bank makanan, dan juga pemerintah, serta melakukan survey secara daring. Kelebihan
makanan paling besar berasal dari kelompok menu utama dengan komponen terbesar
adalah nasi. Pemanfaatan kelebihan makanan yang telah dilakukan oleh hotel adalah
dengan memanfaatkan makanan berlebih untuk diolah kembali dan dijadikan makan
siang karyawan hotel. Hasil dari survey mengenai adaptasi penyajian sarapan yang
dilakukan secara daring, menunjukkan 55% responden memilih penyajian sarapan
selama masa pandemi dilakukan dengan cara layanan kamar. Metode ini selain dapat
menekan jumlah kelebihan makanan, juga dapat memberikan rasa aman kepada tamu
hotel karena tamu di hotel tidak saling berkumpul. | id |