Show simple item record

dc.contributor.advisorMardiastuti, Ani
dc.contributor.advisorRahman, Dede Aulia
dc.contributor.authorIvonie, Regia Nadyanti
dc.date.accessioned2021-04-02T09:32:57Z
dc.date.available2021-04-02T09:32:57Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106490
dc.description.abstractSuaka Margasatwa (SM) Pulau Rambut merupakan habitat bagi berbagai jenis burung yang terletak di Teluk Jakarta dimana 13 sungai dari Jakarta bermuara. Sebanyak 14 dari 48 jenis burung yang ada di SM Pulau Rambut bergantung pada ekosistem mangrove sebagai tempat berbiak dan beristirahat. Salah satu masalah yang ada di SM Pulau Rambut terutama pada ekosistem mangrove ada sampah laut. Studi menyatakan bahwa sampah yang terdampar di SM Pulau Rambut merupakan sampah-sampah yang dibuang baik secara sengaja maupun tidak sengaja ke sungai hingga terbawa arus ke Teluk Jakarta. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang masalah sampah laut dan dampaknya pada habitat burung merandai di SM Pulau Rambut. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung dan memetakan sebaran sampah laut, menganalisis overlap antara sampah laut dengan pohon yang menjadi habitat bersarang burung merandai, serta menganalisis dampak sampah laut terhadap pohon yang menjadi habitat bersarang burung merandai di SM Pulau Rambut. Faktor seperti arus laut dan arah angin pun diperhitungkan karena arus laut dan angin mempengaruhi pergerakan dan distribusi sampah laut. Pengamatan dilakukan pada 4 plot pengamatan yang mewakili tipe tutupan lahan dengan menggunakan metode shoreline survey oleh the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang telah dimodifikasi untuk pantai berpasir dan hutan pantai, serta visual survei untuk mangrove. Ukuran sampah yang diamati memiliki luas penampang > 2,5 cm (sampah berukuran makro). Semua sampah laut padat diambil pada saat air laut paling surut. Sampah kemudian disortir menurut jenis dan sesuai plot. Sampah kemudian dianalisis jumlah, jenis, dan beratnya. Untuk mengamati laju pertambahan sampah laut, dilakukan pengulangan setiap dua hari sekali selama 17 hari. Analisis spasial juga dilakukan untuk menganalisis overlap antara sampah laut dan pohon yang menjadi habitat bersarang burung merandai di SM Pulau Rambut. Sementara dampak terhadap pohon yang menjadi habitat burung merandai dilakukan dengan analisis deskriptif. Sebanyak 14.610 sampah yang ditemukan, 14.585 buah merupakan sampah non-organik yang didominasi oleh foam dan plastik. Kepadatan sampah nonorganik adalah 21,62 item/m2 dan sampah organik adalah 0,03 item/m2. Laju pertambahan sampah untuk non-organik adalah 433,5 item/hari sementara untuk sampah organik adalah 0,5 item/hari. Estimasi sampah laut pada hutan pantai adalah 1.590.624 kg atau 1591 ton. Sementara estimasi sampah laut pada hutan mangrove adalah 2.430.590 kg atau 2430 ton. Sementara estimasi total sampah laut yang ada di Pulau Rambut adalah 4.021.214 kg atau 4021 ton. Terdapat overlap antara sampah laut yang terjebak di SM Pulau Rambut dengan pohon yang menjadi sarang bagi burung merandai. Dampak sampah laut terhadap habitat burung merandai dapat dilihat dari banyaknya sampah yang terjebak di akar mangrove dan burung yang menggunakan tali plastik sebagai bahan untuk sarangnya.id
dc.description.abstractPulau Rambut Wildlife Sanctuary is a home and an essential habitat of various species of waterbirds which located in Jakarta Bay area where 13 rivers from Jakarta ended in the bay. About 14 of 48 species of birds in Pulau Rambut depended their life in mangrove ecosystem. Marine litter is one of a major problem in mangrove ecosystem in Pulau Rambut. Study showed that the stranded marine litter in Pulau Rambut was not originally from within the island, but it was dumped either intentionally or accidentally into the river until it is floated away into Jakarta Bay. Therefor study about marine litter and its impact on waterbirds’ habitat in Pulau Rambut Wildlife Sanctuary needs to be done. The aims of this study were to quantify and map the distribution of marine litter, to analyse the overlap between marine litter and the trees that were the habitat of waterbirds, and to analyse the impact of marine litter on the trees that were the habitat of waterbirds in Pulau Rambut Wildlife Sanctuary. Another factors like ocean currents and wind direction were also considered in order to know the movement and distribution of marine litter. Four plots were employed for this study that represent each type of land covers and were collected using a modified version of the shoreline survey method by the National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) for beach and beach forest and a modified version of a visual survey for mangrove. Sampling consisted of collecting a macro litter (> 2,5 cm). The survey was conducted when the tide was at the lowest. Marine litter was collected and then was sorted by type and location and then we analyzed the amount, the types, and the weights. For accumulative rates, the data was collected repeatedly every two days for 17 days. Spatial analysis was done to analyse the overlap between marine litter and the trees that were the habitat of waterbirds in Pulau Rambut Wildlife Sanctuary. For the impact of marine litter on the trees that were the habitat of waterbirds, it was done by descriptive analysis. Of 14.610 litter items collected, 14.585 items were non-organic, dominated by foam and plastic. The density of non-organic litter was 21,26 item/m2 and organic litter was 0,03 item/m2. The accumulation rates were 433,5 items/day for non-organic litter and 0,5 items/day for organic litter. The estimation of marine litter in beach forest was 1.590.624 kg or 1591 ton. As for the estimation of marine litter in mangrove was 2.430.590 kg or 2430 ton. Therefore, the total estimation of marine litter in Pulau Rambut Wildlife Sanctuary was 4.021.214 kg or 4021 ton. There was an overlap between the stranded litter in Pulau Rambut Wildlife Sanctuary and the trees that were the habitat of waterbirds. The impact of marine litter could be seen from the amount of litter that were trapped in the prop roots and birds that were using synthetic ropes as a material of their nest.id
dc.description.sponsorshipPenelitian ini didanai oleh Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi-Badan Riset dan Inovasi serta Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) IPB melalui Program Penelitian Tesis Magister Kompetitif Nasional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDistribusi dan Dampak Sampah Laut pada Habitat Burung Merandai di Suaka Margasatwa Pulau Rambutid
dc.title.alternativeMarine Litter Distribution and its Impact on Waterbirds’ Habitat in Pulau Rambut Wildlife Sanctuaryid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhabitatid
dc.subject.keywordmarine litterid
dc.subject.keywordplasticsid
dc.subject.keywordPulau Rambutid
dc.subject.keywordwaterbirdsid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record