dc.description.abstract | Kabupaten Belitung adalah wilayah administratif berbentuk kepulauan yang berada di Pulau Belitung dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pancing ulur (hand line) adalah sebuah perlengkapan perikanan tangkap yang sangat sering dipakai di Pulau Belitung, namun nilai produksi ikan alat tangkap pancing ulur mengalami penurunan dalam beberapa tahun ini. Hal ini disebabkan minimnya teknologi penangkapan ikan pada perikanan pancing ulur di Belitung dan akan berdampak pada keberlanjutan usaha penangkapan ikan yang didominasi oleh nelayan skala kecil. Penggunaan teknologi rumpon portable diharapkan dapat meningkatkan nilai produktivitas alat tangkap pancing ulur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan komposisi hasil tangkapan, nilai produktivitas, pendapatan total, dan metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing yang terdiri dari 16 trip. Penelitian menunjukkan bahwa Kurisi adalah hasil tangkapan utama rumpon portable (50,7%), kemudian Bloso (27,4%), Anjang-anjang (10,7%), kerapu (4,6%), pasir (4,2%), kuwe kuning (2,1%), dan tenggiri (0,2%). Jumlah hasil tangkapan yang menggunakan rumpon portable sebanyak 521 ekor (37%) dan yang tanpa menggunakan rumpon sebanyak 888 ekor (63%). Bobot hasil tangkapan yang menggunakan rumpon portable sebanyak 84,4 kg (58%) dan tanpa menggunakan rumpon sebanyak 61,6 kg (41%). Produktivitas pancing ulur dengan rumpon portable lebih tinggi yaitu sebesar 1,32 kg/trip, dibandingkan rata-rata produktivitas pancing ulur tanpa menggunakan rumpon portable sebesar 0,91 kg/trip. Berdasarkan uji Kruskal-Wallis menunjukan perlakuan dengan rumpon portable dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada penangkapan ikan dengan pancing ulur dibandingkan tanpa menggunakan rumpon portable. Pendapatan total nelayan dengan rumpon portable lebih tinggi dibandingkan pendapatan tanpa rumpon. | id |